Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TUGAS AKHIR MODUL PEDAGOGIK 4 PPG DALAM JABATAN 2019

 

 

TUGAS AKHIR MODUL 4

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2019

 

 

 

 

 

 

Nama Peserta                    : KUSMIARSEH, M.Pd.I

NUPTK                               : 1042766666300013

Nomor Peserta                  : 1042766666300013

Bidang Studi Sertifikasi   : Sejarah Kebudayaan Islam

Sekolah Asal                     : MAS Annuriyyah Rambipuji Jember


TUGAS AKHIR MODUL 4

 

Di suatu kelas terdapat 30 siswa  dengan rincian :

  1. Jumlah laki-laki  20 orang,  jumlah  perempuan 10 orang
  2. Status sosial 50% adalah anak dari pekerja buruh pabrik, 20 % PNS, dan 10 % adalah pedagang, 20% adalah pegawai swasta/BUMN
  3. Minat siswa 50% pada kegiatan olahraga, 10% pada aspek akademis, 20% pada kegiatan seni, dan 20% pada  aspek ketrampilan
  4. Kemampuan siswa 40% pada batas bawah, 40% pada batas menengah, dan 20% pada batas tinggi
  5. Preferensi belajar 40% kinestetik, 30% visual, 30% auditory

Pertanyaan

  1. Bagaimana cara mengelola kelas dan mengakomodasi pembelajaran dengan karakteristik tersebut diatas  (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel)
  2. Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk dengan karakteristik diatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel)

 

PEMBAHASAN

 

1.   Cara Mengelola Kelas dan Mengakomodasi Pembelajaran dengan Karakteristik Tersebut di atas Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Berdasarkan pada soal di atas, terdapat berbagai macam karakteristik peserta didik mulai dari karakteristik umum peserta didik (gender, status social, minat siswa), tingkat kemapuan peserta didik (kemampuan siswa pada batas bawah, menengah dan tinggi) serta prefensi gaya belajar peserta didik (kinestetik, visual dan auditori).

Perbedaan berbagai karakteristik peserta didik tersebut akan berpengaruh pada berjalannya proses pembelajaran. Dalam kondisi belajar yang beragam tersebut, bukanlah suatu pekerjaan yang  mudah bagi seorang guru dalam mengelola pembelajaran. Tugas guru di sini adalah mengelola pembelajaran yang dapat mengakomodasi berbagai macam karakteristik peserta didik yang sudah dideskripsikan tersebut. Dengan demikian, pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan hasil belajar dapat dicapai secara optimal.

Berikut ini tabel identifikasi beragam karakteristik peserta didik pada soal di atas sebagai acuan untuk mendesain pembelajaran.

TABEL IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

 

NO

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

JUMLAH SISWA

JUMLAH TOTAL SISWA

1.

Karakteristik Umum, Meliputi

Gender;

1)   Laki-laki

2)   Perempuan

 

 

20

10

30

Status Sosial;

1)   Buruh pabrik (50%)

2)   PNS (20%)

3)   Pedagang (10%)

4)   Pegawai Swasta/BUMN (20%)

 

15

 6

 3

 6

30

Minat;

1)  Olah Raga (50%)

2)  Akademis (10%)

3)  Seni (20%)

4)  Keterampilan (20%)

 

15

 3

 6

 6

30

2.

Kemampuan Siswa, meliputi;

1)   Batas Bawah (40%)

2)   Batas Menengah (40%)

3)   Batas Tinggi (20%)

 

12

12

 6

30

3.

Gaya Belajar, meliputi:

1)  Kinestetik (40%)

2)  Visual (30%)

3)  Auditori (30%)

 

12

 9

 9

30

 

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan pada tebel identifikasi tersebut, maka dalam mengelola kelas dan proses pembelajaran pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sebagai berikut:

Mata Pelajaran     : Sejarah Kebudayaan Islam

Materi                   : Keteladanan Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq

Metode                 : Diskusi Kelompok dan Bermain Peran

 

NO

DESAIN PEMBELAJARAN

KETERANGAN

1.

Membuat kelompok diskusi kelompok dengan pembagian sebagai berikut:

Ø Membagi siswa ke dalam 6 kelompok secara heterogen berdasarkan karakteristik siswa tsb

Ø Setiap kelompok terdiri dari 5 siswa,terdiri dari 1 siswa berstatus social PNS, 1 siswa minat ketrampilan, 1 siswa dengan kemampuan tinggi dan 2 siswa dengan gaya belajar kinestetik

 

Membentuk kelompok diskusi secara heterogen berdasarkan karakteristik peserta didik

2.

Dengan jumlah laki-laki sebanyak 20 orang dan perempuan 10 orang, jika akan membentuk kelompok diskusi maka lebih efektif penyebaran gender sebisa mungkin dengan jumlah yang sama, misal dalam satu kelompok disusun dengan jumlah perempuan yang sama dan jumlah laki-laki yang sama. Jika tidak memungkinkan maka disesuaikan dengan karakteristik yang lainnya. Masing-masing kelompok diisi 2-3 siswa dan 2-3 siswi

Mengakomodir karakteristik siswa berdasarkan gender

3.

Ø Dengan data yang ada terlihat bahwa dominan adalah anak dari pekerja buruh pabrik. pada proses pembelajaran biasanya masalah yang timbul karena faktor minimnya fasilitas belajar pribadi bagi siswa yang kurang mampu dari segi ekonomi.

Ø Pada pembelajaran ini siswa membutuhkan sumber belajar laptop/Smartphone/komputer selain buku cetak yang dimilki agar konsep yang dimiliki lebih kompleks dengan cara mencari refrensi dari artikel/jurnal melalui jaringan internet, juga sebagai respon pada perkembangan pembelajaran abad 21 dengan mengintegrasikan teknologi informasi dalam KBM.

Ø Dalam hal ini saya mengidentifikasi beberapa orang yang memiliki laptop di kelas, lalu saya membentuk kelompok belajar yang variatif sehingga siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dapat belajar dengan temannya yang memiliki laptop

Mengakomodir karakteristik siswa berdasarkan status sosial

4.

Ø Pada data siswa di atas terlihat bahwa minat anak pada kegiatan olah raga lebih dominan. kemudian seni, keterampilan dan yang paling rendah adalah akademis.

Ø Dalam hal ini yang saya lakukan dalam untuk mengakomodir minat siswa dengan cara mendesain pembelajaran yang menarik. Di awal pembelajaran saya tayangkan cuplikan film animasi pendek tentang “Kisah Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq”.

Mengakomodir karakteristik siswa berdasarkan minat

5.

Ø Pada data di atas tentang prefensi gaya belajar siswa, bahwa siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih dominan dan untuk gaya belajar visual dan auditori jumlahnya sama

Ø Untuk mengakomodir gaya belajar siswa, saya meminta siswa untuk melihat tayangan video tentang kisah khalifah Abu Bakar dengan menggunakan media audio visual yang ditampilkan di LCD proyektor

Ø Setelah menyaksikan tayangan video tersebut, siswa diminta untuk berdiskusi secara berkelompok, untuk mendiskusikan pembagian peran tentang kisah Abu Bakar. Misal Kisah Abu Bakar dan Bilal bin Rabbah. Tujuaan dari metode bermain peran adalah mengakomodir gaya belajar siswa yaitu kinestetik.

Ø pembelajaran dengan tayangan video dan bermaian peran ditujukan untuk mengakomodir berbagai karakter siswa mulai dari visual, auditrori dan kinestetik

Ø Setelah kegiatan pembelajaran tersebut, setiap kelompok berdiskusi untuk mencari kesimpulan dari materi pembelajaran yang telah diikuti. Dalam hal ini mengambil kesimpulan dan Ibrah dari keteladanan Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq serta membiasakannnya dalam kehidupan

Mengakomodir karakteristik siswa berdasarkan gaya belajar. Siswa dalam kegiatan ini dapat mengambil bagian presentasi, bertanya, menanggapi dan bermain peran.

 

 

2.   Mengembangkan Kecerdasan Majemuk Dengan Karakteristik di atas Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Berdasarkan tabel identifikasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelas tersebut memiliki kecenderungan perkembangan siswanya mengacu pada kecerdasan kinestetik. Hal ini dapat diamati dari minat siswa dan prefensi gaya belajar siswa. Karena itu, dalam proses pembelajaran seyogyannya didesain untuk membantu siswa dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik ini. Sejalan dengan itu, model pembalajaran berbasis aktivitas dengan pendekatan SAVI (Somatis, audiotori, visual dan intelektual) akan sangat relevan jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran dengan berbagai prefensi belajar dan kecerdasan majemuk peserta didik.

“Model belajar berbasis aktivitas (Learning Based on Activity) dapat diartikan sebagai aktivitas secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh/pikiran terlibat dalam proses belajar” (Gunawan dan Darmani, 2018: 78).

Model pembelajaran tersebut, saya anggap tepat untuk mengakomodir kecerdasan majemuk dan prefensi peserta didik terlebih pada data di atas yang menunjukkan kecenderungan pada kecerdasan kinestetik (terlihat pada minat dan prefensi belajar). Dengan model belajar berbasis aktivitas ini, siswa akan melibatkan banyak indra dalam proses belajar, mulai dari penglihatan, pendengaran dan gerak tubuh. Dengan demikian, prefensi belajar siswa mulai dari visual, auditri dan kinestetik dapat terakomodir secara komprehensif.

Adapun pendekatan atau strategi yang sesuai dengan model belajar berbasis aktivitas ini adalah pendekatan SAVI (somatic, auditory, visual dan intelektual).

1)  Somatis : Belajar dengan bergerak dan berbuat

2)  Auditory: Belajar dengan berbicara dan mendengar

3)  Visual    : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan

4)  Intelektual : Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung (Gunawan dan Darmani, 2018: 79).

Dalam proses pembelajaran keempat cara belajar ini haruslah ada agar belajar dapat berjalan secara optimal, terlebih dengan kondisi kelas yang terdiri dari berbagai peserta didik dengan kecerdasan majemuk. keempat unsur tersebut terpadu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan pendekatan SAVI ini, diharapkan peserta didik dengan berbagai prefensi belajar dan berbagai kecerdasan dapat dengan mudah mengikuti proses pembelajaran yang telah didesain dengan pendekatan SAVI tersebut.

Pada unsur somatis, dapat mengakomodir peserta didik dengan prefensi belajar kinestetik yang merupakan prefensi paling dominan berdasarkan data di atas. Selanjutnya unsur auditory dapat mengakomodir prefensi belajar auditori. Begitu juga dengan unsur Visual, dapat mengakomodir prefensi belajar siswa visual. Sedangkan untuk unsur intelektual, dapat mengakomodir kecerdasan yang lain seperti kecerdasan interpersonal, intrapersonal, dan kecerdasan bahasa. Karena dalam unsur intelektual, kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik adalah mengkaji dan merenung melalui diskusi secara berkelompok. Dengan diskusi, setiap peserta didik dapat saling bertukar pendapat, menulis hasil diskusi dan menyampaikan hasilnya.

Berikut ini merupakan gambaran desain pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan model belajar berbasis aktivitas (learning based on activity) dengan menggunakan pendekatan SAVI agar kecerdasan majemuk dan prefensi belajar siswa, khususnya yang lebih cenderung pada kinestetik dapat terakomodir dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar pun dapat tercapai secara optimal.

Mata Pelajaran   : Sejarah Kebudayaan Islam

Kelas                   : XII (Dua Belas)

Materi                  : Dakwah Wali 9 di Pulau Jawa

Model                  : Learning Based on Activity

Strategi               : SAVI (somatis, auditory, visual dan intelektual)

 

A.                     Kegiatan Pendahuluan

No

Kegiatan Pendahuluan

1

Peserta didik memberi salam kepada pendidik dan berdoa secara bersama-sama

2

Peserta didik merespon pertanyaan tentang kehadiran teman-temannya pada awal pelajaran

3

Peserta didik merespon apersepsi tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya (Teori dan Jalur Masuknya Islam di Nusantara) dan mengaitkannya dengan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu Dakwah Wali 9 di Pulau Jawa

4

Peserta didik menerima informasi tentang tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dipelajari

 

B.                     Kegiatan Inti

No

Langkah-langkah

Kegiatan Pesdik

Literasi

PPK

4C

HOTS

1.

Somatis

Pesdik membaca slide Power point tentang Dakwah wali 9 di pulau Jawa sambil menggerakkan anggota tubuh atau erdeklamasi

Membaca

Menyimak

Rasa ingin tahu

Creative

Mengidentifikasi tentang materi Dakwah wali 9 di Pulau Jawa

2.

Auditory

Pesdik bernyanyi bersama tembang tombo ati karya Sunan Bonang sebagai media dakwah. wali 9 di Pulau Jawa

Menyimak

Berani

Collabora-tive

Mencoba menyanyikan tembang tombo ati, salah satu media dakwah

3.

Visual

Pesdik mengamati tayangan materi dalam bentuk slide ppt tentang dakwah wali 9 di Pulau Jawa

Membaca

Cermat

Critical Thingking

Menganalis materi tentang dakwah wali 9 di pulau Jawa

4.

Intelektual

Pesdik mengkaji materi dan merenungkan tentang penugasan materi dakwah wali 9 di pulau Jawa secara berkelompok. Dalam kegiatan ini setiap kelompok mendiskusikan materi yang sudah dibagi oleh guru tentang materi dakwah wali 9 di pulau Jawa

Menulis

Teliti

Communi-

cative

Mengkaji materi tentang dakwah wali 9 di Pulau Jawa

 

C.                     Kegiatan Penutup

No

Kegiatan

1

Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2

Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan

3

Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, yaitu Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

4

Peserta didik bersama pendidik mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a bersama

 

5

Peserta didik merespon ucapan salam penutup dari pendidik

 

TUGAS MODUL PEDAGOGIK 4

Post a Comment for "TUGAS AKHIR MODUL PEDAGOGIK 4 PPG DALAM JABATAN 2019"