LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BAB 2
LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH MAR'ATUS SUFIAH SISWI KELAS XII IPS
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Perubahan Sosial
Sebelum mengkaji lebih jauh tentang
perubahan sosial terhadap sistem sosial dalam masyarakat, terlebih dahulu dalam
bagian ini akan dikaji tentang konsep dasar perubahan sosial. secara definitif,
perubahan sosial didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1. Gillin
dan Gillin
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima baik timbul karena perubahan perubahan
kondisi geografis maupun karena adanya penemuan-penemuan dalam masyarakat
tersebut.
2. William
F. Ogburn
Perubahan sosial mencakup pengertian
perubahan dalam unsur-unsur kebudayaan, baik material maupun yang bukan
material.
3. Samuel
koening
Perubahan sosial terlihat pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia.
Modifikasi-modifikasi itu bisa terjadi secara internal maupun eksternal.
4. Kingsley
Davis
Perubahan sosial adalah perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
5. Richard
T. Schaefer & Robert P. Lamm
Perubahan sosial adalah perubahan
signifikan yang terjadi sepanjang waktu dalam hal bentuk-bentuk perilaku dan
budaya, termasuk nilai-nilai dan norma-norma.
6. Marsudi
Suparlan
Perubahan sosial adalah perubahan dalam
struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial yang mencakup sistem status
hubungan keluarga, sistem politik, dan kekuasaan maupun penduduk (Triyono,
Slamet. 2008: 5)
2.2
Ciri-Ciri Perubahan Sosial
Perubahan sosial terjadi di setiap bentuk
masyarakat. Baik di dalam masyarakat tradisional maupun modern. Dari sekian
banyak perubahan yang terjadi, tidak semua bisa dikategorikan menjadi perubahan
sosial. Adapun suatu perubahan status perubahan bisa dikategorikan menjadi
perubahan sosial berdasarkan ciri-ciri berikut ini:
1. Terjadi
dimana-mana
Tempat terjadinya perubahan sosial bisa di
mana saja mulai dari masyarakat desa hingga kota. Meski dengan tingkat
perubahan yang bisa jadi berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.
Masyarakat tradisional biasanya akan mengalami perubahan yang berlangsung
lambat. Sedangkan, masyarakat modern cenderung lebih cepat dan singkat.
2. Dilakukan
secara sengaja
Perubahan sosial akan dilakukan secara
sengaja. Kalaupun ada beberapa situasi di mana perubahan yang berlangsung
terjadi tanpa adanya unsur kesengajaan. Sebagai contoh, produk kendaraan
bermotor mengembangkan inovasi kendaraan agar bisa digunakan untuk transportasi
yang lebih baik dan lebih cepat. Akan tetapi, masyarakat tidak bisa
membayangkan jika hasil perubahan tersebut memiliki pengaruh ke berbagai unsur
lainnya, seperti keselamatan dan juga biaya penggunaannya seperti bensin atau
service bulanan.
3. Berkelanjutan
Perubahan sosial berlangsung secara
berkelanjutan. Hal ini berarti bahwa, masyarakat akan selalu berubah baik cepat
atau lambat dimana perubahan terjadi sebagai konsekuensi dasar karena sifat
manusia yang terlahir sebagai makhluk sosial.
4. Imitatif
Imitatif atau meniru atau mengikuti adalah
ciri-ciri selanjutnya dalam berlangsungnya kehidupan, masyarakat akan melakukan
perubahan dengan mengikuti masyarakat yang lain. Hal ini terjadi karena setiap
kelompok dalam masyarakat saling memiliki pengaruh. Antara kelompok masyarakat
pun tidak bisa memisahkan atau mengisolir diri. Misalnya saja perubahan dalam
gaya berbusana, potongan rambut, desain rumah, dan lainnya.
5. Hubungan
kausalitas
Perubahan sosial bisa terjadi karena aspek
material dan imaterial dengan hubungan yang bersifat timbal balik dimana bisa
menguntungkan satu pihak atau kedua belah pihak.
a. Disorganisasi
sementara
Perubahan yang berlangsung cepat akan
menyebabkan disorganisasi atau kekacauan sementara.
b. Menimbulkan
kontroversi
Perubahan
di masyarakat kerap memicu kontroversi.
6. Penggolongan
watak
Dilihat dari golongan watak manusia,
perubahan bisa dibedakan menjadi proses sosial, segmentasi, perubahan struktur,
dan kelompok (https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/ciriciriperubahansosialdisekitarkita5295/)
2.3
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Ada beragam bentuk perubahan sosial yang terjadi
di masyarakat. Berikut diberikan beberapa bentuk diantaranya, yaitu:
1. Suatu
perubahan lambat dan perubahan cepat
Bentuk perubahan sosial menurut waktu atau
lamanya perubahan itu terjadi dapat dibedakan menjadi perubahan lambat dan
perubahan cepat. Perubahan yang terjadi dalam waktu lama dan pada umumnya
secara bertahap disebut dengan evolusi. Dalam evolusi, suatu perubahan terjadi
dengan sendirinya tanpa melalui perencanaan atau kehendak tertentu. Perubahan
tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
keperluan-keperluannya, keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang timbul
sejalan dengan kepentingan masyarakat.
Selanjutnya, perubahan-perubahan yang
berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok
kehidupan masyarakat hasilnya disebut revolusi. Dalam revolusi
perubahan-perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa
rencana. Ukuran perubahan yang dinamakan revolusi sebenarnya bersifat relatif,
karena revolusi dapat memakan waktu yang lama. Secara sosiologis agar suatu
revolusi dapat terjadi, maka harus dipenuhi syarat-syarat tertentu, antara lain
sebagai berikut:
1) Harus
ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan
2) Adanya
seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat
tersebut.
3) Pemimpin
dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta
menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.
4) Pemimpin
tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat, artinya tujuan
tersebut terutama yang sifatnya konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat.
5) Harus
ada momentum, yaitu suatu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan
baik untuk memulai suatu gerakan apabila momentum keliru maka revolusi dapat
gagal.
2. Perubahan
kecil dan perubahan besar
Perubahan sosial menurut tingkat
pengaruhnya terhadap masyarakat dapat dibedakan menjadi perubahan kecil dan
perubahan besar. Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti
bagi masyarakat. Sebagai contoh perubahan dalam model pakaian. Perubahan
tersebut tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat secara keseluruhan
karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
Sementara itu, perubahan besar berarti
sebaliknya, yaitu suatu perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial
dan membawa pengaruh serta arti bagi masyarakat secara luas. Sebagai contoh
perkembangan teknologi komunikasi. Perkembangan tersebut akan membawa pengaruh
yang sangat luas baik bagi masyarakat maupun bagi lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Dengan perkembangan internet dan satelit, maka akan terjadi
berbagai perubahan misalnya pola komunikasi dan sistem pembayaran dalam
bertransaksi sehingga akan memengaruhi hubungan antara personal keluarga dan
lain-lainnya.
Contoh lain adalah kepadatan penduduk di
pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan dengan pengaruh yang besar.
Areal tanah yang dapat diusahakan menjadi lebih sempit, pengangguran dengan
jumlah yang semakin besar baik di kota maupun di desa-desa, mereka yang tidak
mempunyai tanah menjadi buruh tani dan banyak wanita serta anak-anak menjadi
buruk potong pada waktu panen. Sejalan dengan itu, terjadi pula proses
individuallisasi pemilikan tanah. Kemunculan berbagai macam lembaga hubungan
kerja, lembaga gadai tanah, lembaga bagi hasil, dan sebagainya yang pada
intinya bertujuan untuk mengambil manfaat yang sebesar mungkin dari sebidang
tanah yang tidak begitu luas.
3. Perubahan
yang dikehendaki dan tidak dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki atau
direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan oleh pihak-pihak yang hendak
mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki
perubahan dinamakan agent of change,
yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat
sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Perubahan yang dikehendaki dapat kita
lihat misalnya dalam sistem pemilu, di mana dahulu demokrasi dilaksanakan
dengan sistem perwakilan, sekarang dilaksanakan secara langsung. Demikian juga
dalam pemilihan kepala daerah.
Perubahan sosial yang tidak dikehendaki
atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa
dikehendaki. Berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh
masyarakat.
Dalam kenyataannya, suatu perubahan yang
dikehendaki dengan yang tidak dikehendaki seringkali beriringan atau seperti
hukum sebab akibat. Di mana suatu hal akan memengaruhi hal yang lain. Contohnya
penggunaan mesin-mesin dalam proses industrialisasi adalah suatu proses
perubahan yang dikehendaki. Namun, penerapan kebijakan tersebut memiliki konsekuensi
berkurangnya penggunaan tenaga manusia yang berakibat terhadap proses phk dan
memunculkan berbagai macam masalah sosial dalam masyarakat. Demikian juga
penggunaan traktor dalam sistem pertanian memberi efek berkurangnya rasa
kesetiakawanan, gotong royong, dan rasa kebersamaan di antara para petani
(Slamet, 2008: 9).
TINJAUN PUSTAKA TENTANG PERUBAHAN SOSIAL BACA JUGA: kumpulan karya tulis dan laporan |
Post a Comment for "LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT BAB 2"