SOAL PTS GENAP MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI
SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER GENAP KELAS XI
MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
- Jelaskan proses berdirinya Bani Abbasiyyah!
- Sebutkan fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyyah di Bagdad!
- Sebutkan 3 pertimbangan, Bagdad dijadikan sebagai pusat pemerintahan Bani Abbasiyyah?
- Sebutkan 3 saja strategi pendirian Bani Abbasiyyah!
- Jelaskan ibrah atau nilai-nilai pembelajaran yang dapat dipetik dari proses berdirinya Bani Abbasiyyah di Bagdad!
- Mengapa fase pertama Bani Abbasiyyah disebut sebagai pengaruh Persia pertama?
- Deskripsikan kondisi perkembangan peradaban pada fase kedua Bani Abbasiyyah!
- Fase ketiga Bani Abbasiyyah dikenal dengan masa disintegrasi di kekuasaan Dinasti Abbasiyyah. Sebutkan 2 saja wilayah yang meminta merdeka dari Bani Abbasiyyah!
- Jelaskan kondisi kegiatan ilmu pengetahuan pada fase keempat Bani Abbasiyyah!
- Jelaskan karakteristik pemerintahan Bani Abbasiyyah!
- Sebutkan 4 saja dari 8 kebijakan yang telah dibuat oleh khalifah Abu Ja’far al Mansur, yang kemudian ditetapkan sebagai pedoman dalam pemerintahan Bani Abbasiyyah!
- Sebutkan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Harun Ar-Rasyid semasa menjabat sebagai khalifah Bani Abbasiyyah!
- Sebutkan prestasi yang ditorehkan oleh khalifah Al Makmun semasa menjabat sebagai khalifah, sampai mendapat julukan al Makmun The Great!
- Sebutkan keberhasilan Bani Abbasiyyah dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi!
- Sebutkan ibrah atau nilai-nilai pembelajaran yang dapat diteladani dari karakteristik umum system pemerintahan dan keberhasilan Bani Abbasiyyah!
KUNCI JAWABAN
1. Proses lahirnya Bani Abbasiyyah tahun 750 M adalah peran besar dari keturunan Hasyim yang bernama Abu Abbas. Nama Abbasiyyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah diambil dari nama bapak pendiri Abbasiyyah yaitu Abas bin Abdul Muthalib paman Nabi Muhammad saw. Proses lahirnya Abbasiyyah dimulai dari kemenangan Abu Abbas Ash-Shaffah dalam sebuah perang terbuka (al Zab) melawan khalifah Bani Umayyah yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad.
2. Fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyyah :
- Fase pembentukan (Pengaruh Persia pertama)
- Fase kedua (pengaruh Turki pertama)
- Fase ketiga (pengaruh Persia kedua/Dinasti Buwaihi)
- Fase keempat (Pengaruh Turki kedua/Bani Saljuk)
- Fase kelima (fase lemah sampai kehancuran)
3. Dasar pertimbangan memilih kota Bagdad sebagai ibu kota pemerintahan Dinasti Abbasiyyah adalah sebagai berikut:
- Adanya pemberontakan oleh Bani Rawaudiyah, yaitu para pengikut setia Abu Muslim al Khurasani. Kelompok ini menuntut balas atas kematian Abu Muslim al Khurasani yang dihukum mati.
- Bagdad merupakan tempat yang berudara segar dan indah
- Bagdad merupakan kota strategis sehingga mudah untuk saling berkomunikasi dengan bangsa lain
- Banyak terdapat bahan tambang dan sumber alam lainnya untuk keperluan hidup khalifah, petinggi pemeirntahan dan seluruh warga masyarakat.
4. Strategi pembentukan Bani Abbasiyyah, antara lain sebagai berikut:
- Dalam gerakannya menanggalkan nama Bani Abbas, tetapi Bani Hasyim.
- Menerapkan politik bersahabat, artinya keturunan Abbas tidak menunjukkan sikap permusuhan dengan pemerintahan Bani Umayyah
- Membentuk gerakan bawah tanah, Tokoh yang berperan : Muhammad al Abbas, Ibrahim al Imam dan Abu Muslim al Khurasani
- Menetapkan wilayah Khurasan sebagai pusat gerakan politik Bani Abbas di bawah pimpinan Abu Muslim al Khurasani
5. Ibrah atau nilai pembelajaran yang dapat diambil dari proses berdirinya Bani Abbasiyyah adalah sikap keteladanan para tokoh Abbasiyyah;
- Keberanian Abu Abbas Ash-Shaffah dalam menumpas keturunan Bani Umayyah, Abu Abbas diberi gelar ash-shaffah karena keberanian menumpas lawan politik tersebut
- Kecerdasan al Mansur dalam menyusun dan menetapkan 8 kebijakan khalifah
- Keberanian al Mansur pada saat menetapkan ibu kota Abbasiyyah harus dipindahkan dari Hasyimiyah ke Bagdad
6. Fase pertama disebut sebagai pengaruh Persia karena beberapa khalifah yang berkuasa berkebangsaan Persia, seperti al Amin dan al Makmun putera dari Harun Ar-Rasyid ibunya orang Persia dan bebera khalifah lainnya.
7. Pada fase kedua ini perkembangan peradaban masih bisa berkembang akan tetapi tidak sepesat seperti fase sebelumnya. Peradaban ilmu dan peradaban lainnya, seperti membangun istana, masjid dan kota masih tetap berjalan baik.
8. Afrika Utara dan India
9. Pada fase keempat, kegiatan ilmu pengetahuan masih berjalan seperti yang dikembangkan oleh Bani Abbasiyyah dan Umayyah di Andalusia, meskipun bersifat konservatif atau berjalan di tempat.
10. Karakteristik umum pemerintahan Bani Abbasiyyah berpedoman pada 8 kebijakan yang telah dirintis oleh khalifah Abu Ja’far Al Mansur. Pemerintahan pada masa Bani Abbasiyyah lebih bersifat terbuka, tidak lagi menerapkan pola Arab Orinted sebagaimana yang telah diterapkan pada masa Bani Umayyah.
11. Delapan kebijakan bani Abbasiyyah :
- Memindahkan pusat kekuasaan Bani Abbasiyyah dari Hasyimiyah ke Bagdad
- Kota Bagdad sebagai pusat kekuasaan Abbasiyyah dibuka menjadi kota terbuka untuk semua peradaban dari berbagai bangsa masuk.
- Ilmu pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sangat mulia dan berharga. Para khalifah adalah orang-orang yang sangat mencintai ilmu dan membuka kesempatan ilmu pengetahuan seluas-luasnya.
- Rakyat diberi beban berpikir serta memperoleh hak asasniya dalam segala bidang, seperti akidah, ibadah, filsafat dan ilmu pengetahuan
- Para menteri keturunan Persia diberi hak penuh untuk menjalankan pemerintahan sehingga mereka memegang peranan penting dalam memajukan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
- Berkat usaha khalifah Abbasiyyah yang sungguh-sungguh dalam membangun ekonomi Islam, pemerintah Abbasiyyah memiliki perbendaharaan harta yang cukup melimpah di Baitul Maal hasil rampasan perang dari kemenangan perang
- Dalam pengembangan ilmu pengetahuan para khalifah banyak yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga banyak buku-buku yang dikarang oleh ilmuwan dalam lembaga-lembaga ilmu pengetahuan yang dibangun untk menfasilitasi kegiatan masyarakat dalam menima ilmu pengetahuan
- Masyarakat dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok pertama, kelompok khalifah terdiri dari khalifah dan keluarga, para pembesar dan pekerja yang bekerja di istana, mereka diberi penginapan di dalam wilayah istana (daarul khalifah). Kelompok kedua, yaitu kelompok masyarakat umum yang terdiri dari para guru, ulama, petani, buruh, filosof dan masyarakat pada umumnya.
12. Kebijakan-kebijakan khalifah Harun Ar-Rasyid antara lain:
- Membangun majelis Munadzaroh, yaitu lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid dan istana
- Mendirikan Baitul Hikmah sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan dan laboratorium penelitian
- Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat
- Membangun kota Bagdad dengan bangunan-bangunan megah
- Membangun sarana pendidikan, kesehatan dan perdagangan
13. Prestasi khalifah Al-Makmun antara lain:
- Tingginya kehidupan bertoleransi sehingga tercipta kerukunan antar umat beeragama di masa khalifah al Makmun
- Dibentuk korps ulama
- Pembentukan badan negara, yang bertugas untuk melayani masyarakat yang berada di wilayah kekuasaan Bani Abbasiyyah
- Dibangunnya Majelis Munazharat suatu lembaga perkumpulan untuk membahas berbagai ilmu pengetahuan Penertiban administrasi negara
14. keberhasilan-keberhasilan Bani Abbasiyyah :
- Bidang sosial : Tidak ada kasta atau tingkatan dalam masyarakat karena masyarakat dibentuk melalui asas persamaan
- Bidang politik: Pembentukan mahkamah agung, pengangkatan amir dan syaikh al qura, pengangkatan wazir, pembentukan dewan sekretaris negara (diwanul kitabah) dan pembentukan departemen-departemen
- Bidang ekonomi : dapat dilihat dari kas negara yang penuh, karena uang yang masuk selalu lebih besar daripada uang yang dikeluarkan.
15. Ibrah system pemerintahan dan keberhasilan Bani Abbasiyyah yaitu sikap para khalifah Bani Abbasiyyah dalam menjalankan pemerintahan sehinggan keberhasilan di berbagai bidang dapat tercapai. Diantara sikap para khalifah yang dapat diteladani antara lain:
- Keberanian dan toleran al Mansur ketika menaklukkan wilayah Bosporus, setelah menguasai wilayahnya dan rela berdamai setelah Ratu Iren mengajak damai dengan membayar upeti yang banyak
- Sikap pemaaf al Amin ketika memaafkan semua pemberontak terhadap dirinya, meskipun banyak pembesar yang mengusulkan para pemberontak itu dibunuh
- (sesuai kebijakan guru)
Post a Comment for "SOAL PTS GENAP MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI"