Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERKEMBANGAN ISLAM DI FILIPINA PPT

Bangsa Eropa pertama kali tiba di Filipina pada tahun 1521 dipimpin oleh Magellan yang kemudian dibunuh oleh kepala suku setempat dalam peperangan. Kemudian tentara Spanyol yang dipimpin oleh Miguel Lopez Legaspi, yang tiba di kepulauan Filipina pada tahun 1565, menghentikan perkembangan dakwah Islam pada tahun 1570 di Manila, yang menyebabkan terjadinya pertempuran selama berabad-abad masa pendudukan Spanyol. Sehingga dapat dikatakan bahwa penjajahan Spanyol bermula pada tahun 1565 di salah satu pulau Filipina dan mereka segera mengetahui bahwa sebagian penduduk setempat beragama Islam. 

Di samping suku Maguindanao, suku lain yang bertempat tinggal di pulau Mindanao adalah suku Maranao yang merupakan kelompok muslim terbesar kedua di Filipina. Dari sekian banyak kelompok muslim Filipina, Maranao adalah yang terakhir memeluk Islam. Sufisme mempengaruhi corak Islam di Maranao, terutama dalam hal kosakata dan musik ritual. Nama bangsa Moro merujuk pada empat suku yang mendiami Filipina Selatan, yaitu Tausug, Maranao, Maguindanao dan Banguingui.

Islamisasi awal di Sulu dapat diklasifikasikan dalam beberapa tahap:

  1. Tahap pertama terjadi pada seperempat terakhir abad ketiga belas atau lebih awal ketika para pedagang asing mendiami kawasan ini. Beberapa pedagang ini menikahi keluarga setempat yang berpengaruh. Pada tahap ini elemen Islam awal diintegrasikan ke dalam masyarakat setempat dan secara bertahap terjadi pembentukan keluarga muslim.
  2. Tahap kedua, yang diperkirakan terjadi pada paruh kedua abad keemapt belas, adalah lanjutan dari pendirian kumpulan keluarga muslim yang secara bertahap melakukan dakwah terhadap masyarakat setempat. Peristiwa ini bersamaan dengan proses dakwah Islam di Jawa. Pada tahap ini para pendakwah dikenal dengan sebutan Makhdumin.
  3. Tahap ketiga dalah kedatangan muslim Melayu dari Sumatera pada permulaan abad kelima belas. Hal ini ditandai dengan kedatangan Raja baginda dengan beberapa penasehatnya yang ahli agama, yang membuat umat Islam saat itu memiliki penguasa Muslim yang menjamin berjalanya proses berdakwah
  4. Tahap selanjtnya ialah pendirian kesultanan oleh Shariful Hasyim menjelang tengah abad kelima belas. Pada saat itu Islam telah menyebar dari daerah pantai ke daerah pegunungan di pedalaman pulau Sulu. Penerimaan kepala-kepala suku setempat di daerah pantai menandakan bahwa kesadaran tentang Islam telah menyebar luas. Menjelang permulaan abad keenam belas, hubungan politik dan perdagangan yang semakin meningkat dengan bagian kepulauan nusantara lan yang telah berhasil diislamisasi, menjadikan Sulu sebagai bagian dari Darul Islam yang berpusat di Malaysia
Sumber:
Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas XII. 2019. Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia

 

Bangsa Eropa pertama kali tiba di Filipina pada tahun 1521 dipimpin oleh Magellan yang kemudian dibunuh oleh kepala suku setempat dalam peperangan. Kemudian tentara Spanyol yang dipimpin oleh Miguel Lopez Legaspi, yang tiba di kepulauan Filipina pada tahun 1565, menghentikan perkembangan dakwah Islam pada tahun 1570 di Manila, yang menyebabkan terjadinya pertempuran selama berabad-abad masa pendudukan Spanyol. Sehingga dapat dikatakan bahwa penjajahan Spanyol bermula pada tahun 1565 di salah satu pulau Filipina dan mereka segera mengetahui bahwa sebagian penduduk setempat beragama Islam.   Di samping suku Maguindanao, suku lain yang bertempat tinggal di pulau Mindanao adalah suku Maranao yang merupakan kelompok muslim terbesar kedua di Filipina. Dari sekian banyak kelompok muslim Filipina, Maranao adalah yang terakhir memeluk Islam. Sufisme mempengaruhi corak Islam di Maranao, terutama dalam hal kosakata dan musik ritual. Nama bangsa Moro merujuk pada empat suku yang mendiami Filipina Selatan, yaitu Tausug, Maranao, Maguindanao dan Banguingui.  Islamisasi awal di Sulu dapat diklasifikasikan dalam beberapa tahap:  Tahap pertama terjadi pada seperempat terakhir abad ketiga belas atau lebih awal ketika para pedagang asing mendiami kawasan ini. Beberapa pedagang ini menikahi keluarga setempat yang berpengaruh. Pada tahap ini elemen Islam awal diintegrasikan ke dalam masyarakat setempat dan secara bertahap terjadi pembentukan keluarga muslim. Tahap kedua, yang diperkirakan terjadi pada paruh kedua abad keemapt belas, adalah lanjutan dari pendirian kumpulan keluarga muslim yang secara bertahap melakukan dakwah terhadap masyarakat setempat. Peristiwa ini bersamaan dengan proses dakwah Islam di Jawa. Pada tahap ini para pendakwah dikenal dengan sebutan Makhdumin. Tahap ketiga dalah kedatangan muslim Melayu dari Sumatera pada permulaan abad kelima belas. Hal ini ditandai dengan kedatangan Raja baginda dengan beberapa penasehatnya yang ahli agama, yang membuat umat Islam saat itu memiliki penguasa Muslim yang menjamin berjalanya proses berdakwah Tahap selanjtnya ialah pendirian kesultanan oleh Shariful Hasyim menjelang tengah abad kelima belas. Pada saat itu Islam telah menyebar dari daerah pantai ke daerah pegunungan di pedalaman pulau Sulu. Penerimaan kepala-kepala suku setempat di daerah pantai menandakan bahwa kesadaran tentang Islam telah menyebar luas. Menjelang permulaan abad keenam belas, hubungan politik dan perdagangan yang semakin meningkat dengan bagian kepulauan nusantara lan yang telah berhasil diislamisasi, menjadikan Sulu sebagai bagian dari Darul Islam yang berpusat di Malaysia Sumber: Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas XII. 2019. Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia


Post a Comment for "PERKEMBANGAN ISLAM DI FILIPINA PPT"