CONTOH LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG MASALAH SOSIAL BAB 2
MASALAH SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MENURUT SUDUT PANDANG SOSIOLOGI OLEH AISYAH DWI FIDIYANTI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Masalah Sosial
Istilah
Masalah social mengandung dua kata, yakni masalah dan social kata.
Kata”Sosial”membedakan masalah ini dengan masalah ekonomi , [politik, fisika,
kimia dana masalah lainnya. Meskipun bidang bidang ini terkait dengan masalh
social. Kata”sosisla”anatara lain mengacu pada masyarakat, hubungan masalah
social, struktur,social dan organisasi social, struktur social, dan organisasi
social. Sementara itu kata “masalah”mengacu pada kondisi, situasi, perilaku,
yang tidak di inginkan, bertentangan, aneh tidak benar, dan sulit. Masalah
sosisal adalah suatu ketikdaksusaian antara unsur unsur kebudayaan atau
masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Untuk mengindentifikasi pengertian masalah social,
berikut ini beberapa pendangan para tokoh sosiologi yang di anatara laian
sebagai berikut:
1. Soerjono
Soekanto
Masalah social
(problema social) merupakan permasalahan yang muncul dalam masyarakat,
bersiafat social dan hubungan erat dengan nilai nilai nilai social dan lembaga
lembaga kemasyarakatan timbul akibat dari interaksi social anatara individu
satu dengan individu lainnya, anatra individu dengan kelompok maupun antara
suatu kelompok dengan kelompok lainnya[1].
2. Soetomo
Masalah social adalah sebagi suatau kondisis yang tidak
di ingin kan oleh sebagaian besar warga masyarakat secara umum dan
mengakibatkan gejolak gejolak social terjadi
dalam masyarakat.
3. Martin
s. Weinberg
Definisi
masalah social adalah keadaan yang di anggap memiliki latar belakang yang bertentangan
dengan nilai norma yang mayorotas dijalani oleh masuarakat. Hingga akhirnya
menimbulkan adanya proses yang disnigfikan.
4. Lesli
Masalah soial adalah keadaan yang berpengaruh dalam
kondisional sisi dalam kehidupan sosia, lanataran adanya masalah yang tidak di
inginkan sehingga membutuhkan tindakan dalam upaya perwujutan solusinya.
5. Arnoid
Rose
Situasi yang tidak diinginkan dan di anggap akan
mempengaruhi pada keadaan masyarakat yang akhirnya kondisi tersebut haruslah di
beri upaya pengubahanya.
6. Bulmer
Situasi
dan kondisi yang diinginkan oleh masyarakat karna adanya paradigma kesalahan
social atau gejala social yang dianggap tidak wajar.
7. Raab
Sesuatu
yang akan menggangu karena adanya rutinitas kegiatan yang tidak wajar di
lakukan individu atau kelompok.
8. Kartini
Kartono
Suatu
yang dapat mengganggu kesetabilan kehidupan manusia situasi ini di anggap
situasi yang meyimpang himgga akhirnya harus segera mungkin untuk dapat di
selasaikan[2].
Dari
delapan pengertian masalah social menurut para ahli di atas dapat didefinisikan
secara sederhana bahwa permasalahan social adalah permasalahan yang ada di
dalam kehidupan masyarakat, karena terdapat sejumlah kegiatan yang tidaka wajar
(menyimpang).Sehingga di khawatirkan akan mengganggu keteraturan social yng
telah bertumbuh kembang.
2.1 Jenis-jenis Masalah Sosial
Adapun beberapa
masalah social yang sering terjadi di masyarakat sebagai berikut:
1.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah suata keadaan ketika seseorang tidak
sanggup memlihara dirnya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mentala maupun fisiknya dalam kelompok
tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identic dengan kesuliatan
memenuhi kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan) akan tetapi pada
masyarakat kota lebih modern, kemiskinan bearti harta bendanya tidak cukup
untuk memenuhi standar kehidupoan kita.
Dari sudut panadang sosiologi penyebab timbulnya masalah
kemiskinan karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi
dengan baik, factor factor penyebab kemiskinan sangat sulit untuk di pastikan
mana penyabab yang berpengaruh langsung dan yang tidak langsung terhadap
kemiskinan sebagai berikut:
a. Tingkat
dan laju pertumbuhan output
b. Tingkat
upah neta
c. Distribusi
pendapat
d. Kesempatan
kerja
e. Tingkat
inflasi
f. Pajak
dan subsidi infestasi
g. Alokasi
serta kualitas SDA dan ketersediaan fasilitas umum.
h. Penggunaan
teknologi, tingkat, dan jenis pendidikan
i.
Kondis fisik dan alam
j.
Politik dan peperangan
k. Bencana
alam
Inilah
yang menyebabkan kemiskinan menjadi masalah social. Kemiskinan menyababkan
orang orang tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak, sehingga kualitas
pendidikannya rendah selain itu kemiskinan menyebabkan orang orang melakukan
tinadakan yang melanggar norma dan nilai misalnya mencuri, korupsi, dan
sebagainya. Hal ini di sebabkan karena kurang berfungsinya lembaga lembaga
ekonomi sehingga taraf kehidupan ekonomi masyarakat tidak dapat di angkat
kedudukannya yang lebih baik.
Berdasarkan
akar permasalahn kemiskinan di bagi menjadi dua kategori, yaitu kemiskinan
natural atau alamiyah dan kemiskinan structural. Kemiskinan yang nimbul sebagai
akibat terbatasnya jumlah sumberdaya atau tingkat perkembangan tiknologi yang sangat
rendah.
Sementara kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang
terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok
masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas fasilitas secara
merata, artinya sebagai anggota masyarakat tetap miskin walupun sebenarnya
jumlah total produksi yang di hasilkan oleh masyarakat tersebut bila di bagi
rata dapat membebaskan semua anggota masyarakat dari kemiskinan. Golongan yang
menderita kemiskinan structural itu misalnya terdiri atas para petani yang
tidak memiliki tanah sendiri atau para petani yang tanah miliknya kecil sehingga
hasilnya tidak mencukupi kepada dsirinya sendiri dan keluarganya[3].
2.
Kesenjangan Sosial
Kesenjangan
social adalah suatu keadaan ketidak keseimbangan social yang ada di masyarakat
yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan
social sangatlah mencoclok dari berbagai aspek misalnya dari dalam aspek keadilan bias terjadi anatara
orang kaya dan miskin sangatlah di bedakan dalam aspek apapun, orang desa yang
merantau ke kotapun ikut terkena dampak dari hal ini. Adanya ketidak pedulian
terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangan yang terlalu mencolok antara
yang “kaya “dan yang”miskin”kesenjanga social dapat terjadi karena pembangunan
dan modernisasi tidak di laksanakan secara merata dan berimbang.
Menurut lewis (1982) budaya kemiskinan dalam berbagai
kontek sejarah namun lebih cenderung untuk
tumbuh dan berkembang di dalm masyarakat yang di miliki seperangkat
kondisi:
a. System
ekonomi uang
b. Rendahnya
upah buruh
c. Tidak
berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan organisasi social.
d. System
keluarga bilateral lebih menonjol daripada system unilateral
e. Kuatnya
seperangkat nilai nilai pada kelas yang berkuasa yang menekan kan penumpukan
harta kekayaan
Menurut
paker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi kebudayaan kemiskinan
mencakup pengertian bahwa semua orang yang terlibat dalam situasi tersebut
memiliki aspirasi aspirasi yang rendah sebagai salah satu bentuk adaptasi yang
realistic beberapa ciri kebudayaan kemiskinan adalah:
a. Fatalism
b. Rendahnya
tingkat aspirasi
c. Rendahnya
kemauan mengejra sasaran
d. Kurang
melihat kemjuan pribadi
e. Perasaan
ketidak berdayaan/ tidak kemampuan
f. Perasaan
untuk selalu gagal
g. Perasaan
menilai diri sendiri negative
h. Pilihan
sebagai posisi pekerja keras
i.
Tingkat kompromis menyedihkan[4].
Beberapa
dampak kesenjangan social di Indonesia
a.
Terjadi konflik merupakan salah satu
penyebab timbulnya akar kekerasan, kesalahpahaman, dan kekacauan di Indonesia.
b.
Terjadi tindak kejahatan
c.
Keterbatasan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan yang semakin sulit di penuhi dapat memicu tindak kejahatan, berbagai
macam tindak kriminal, seperti mencuri, merampok, berjudi penodongan dan lain
lain.
d.
Terjadi monopoli. Seorang yang mempunyai
kekuatan baik segi ekonomi, hokum, dan politik akan berupaya untuk bias lebih
menguasai bidang masing masing dengan cara melebarkan kekuasaan mereka.
Sementara itu, rakyat miskin semakin tertindas karena mereka tidak punya
kemmpuan untuk melawanya.
3. Kriminal
Kriminal berasal dari kata “crime” yang artinya
kejhatan criminal adalah semua perilaku warga masyarakat yang tentangan dengan norma norma hokum
pidana. Kriminalitas yang terjadi di lingkungan masyarakat dapat di pengaruhi
oleh bebrapa factor baik dalam maupun luar individu. Kejahatan juga dapat
timbul karena perilaku penyimpangan dan kondisi masyarakat yang abnormal.
Tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat sekitar. Ada beberapa tindakan
yang dapat di lakukan untuk menghindari terjadinya masalah kriminalitas di
lingkunganmasyarakat antaralain:
a.
Peningkatan dan pemantapan aparatur
penegak hokum
b.
Adanya koordinasi anatara aperataur
penegak hokum dengan aperatur pemerintahan lainnya yang saling berhubungan.
c.
Adanya partisipasi masyarakat untuk
membantu kelancaran
d.
Membuat undang undang yang dapat mengatur
dan membendung adanya tindakan kejahatan
Kriminal merupakan tingkah laku yang bertentangan
dengan moral kemanusian (morel), merugikan masyarakat, sifatnya asosialdan
melanggar hokum serta undang undang pidana. Dari pandangan Enrico Feri
sosiologisnya menyebutkan tiga factor penyebabkejahatan yaitu sebagai berikut:
a. Indivuduial
(antropologis) meliputi usia, seks atau jenis kelamin atau sispil, profesi atau
pekerjaan tempat tinggal atau domosili tingkat social, pendididkan, konstitusi,
organisasi dan psikis
b. Fisik
(natural alam) meliputi ras, suku, iklim, fertilitas, diposisi, bumi, keadaan
alam di waktu malam hari dan siang hari, musim, kondisi metorik, keruangkasaan
kelembapan udara, serta suhu.
c. Social
meliputi kepadatan penduduk, susunan masyarakat, adat istiadat, agama, order
ligistatif, dan lembaga hokum.
Dalam kitab undang undang hokum pidana terdapat dua
jenis kejahatan yaitu vieolont offenses dan property offenses:
a. Violen
offenses atau kejahatan yang di sertai dengan kekerasan dengan orang lain,
seperti pembnuhan, penganiyayaan, dan pemerkosaan.
b. Property
offenses atau kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain seperti perampasan
dan pencurian, tanpa kekersan.
Berikut
beberapa tindakan kriminalitas yang termasuk gejala social
1) Kurupsi
2) Penyalahgunaan
narkoba
3) Kejahatan
dunia maya
4. Disorganisasi
Keluarga
Disorganisasi
keluarga dapat sebagai permasalahan social, keluarga menunjukan unit terkecil
dalam masyarakat dari sudut pandang fungsionalis, keluarga dapat di beratkan
sebagai sel sel kecil dalamjaringan tubuh disorganisasi keluarga dapat di
sebabkan oleh adanya hubungan di luar pernikahan, perceraian, kurangnya
komunikasi, krisis, dan gangguan biologis ataupun psikologis, yang di alami
anggota keluarga.
Berikut masalah
yang timbul akibat disorganisasi keluarga:
1. Kekerasan
dalam rumah tangga (kekersan istri, anak, suami)
2. Aborsi
3. Perdagangan
dan eksploitasi pada anak
4. Anak
terlantar
5. Tindakan
asusila oleh keluarga sendiri
Permasalahan permasalahan tersebut muncul
karena adanya bebrapa fungsi keluarga yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Pada dasarnya keluarga memiliki bebrapa fungsi yaitu serbagai berikut:
1. Fungsi
afektif yang menjelaskan tentang tentang memberikan kasih sayang kepada anggota
keluarga
2. Fungsi
proteksi menjelaskan sebagai perlindungan kepda anggota keluarga
3. Fungsi
ekonomi menjelaskan bahwa orang tua memenuhi kebutuhan anggota keluarga dengan
baik.
Keluarga yang sehat mampu menjalankan
fungsi fungsi tersebut sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Pada
dasarnya disorganisasi keluarga merupakan suatu keadaan transisi menuju
masyarakat modern dan kompleks yang di sebabkan oleh keterlibatan dalam
menysuaikan diri dengan situasi social ekonomi baru.
2.3 Kriterial Permasalahan Sosial dari
sudut Pandang Sosiologi
Menurut RobertK.
Merton dan RobertA. Nisbel, sesuatu masalh termasuk permasalahan social jika
memenuhi kriteria atau ukuran beriku:
a.
Kriteria utama permasalahan social
Permasalahan
social terjadi karena adanya kwetidak sesuaian antara nilai nilai social dengan
kenyataan dan tindakan social dalam masyarakat artinya terdapat perbedaan
antara anggapan masyarakat tentang sesuatu yang harus terjadi dengan kenyataan
yang terjadi dalam kehidupan sehari hari.
Dalam menentukan
sesuatu permasalahan sosila masyarakat memiliki kriteria tertentu. Kriteria
tersebut di latar belkangi oleh nilai norma dalam masyarakat, misalnya tradisi
mudik masyarakat Indonesia menjelang hari raya idul fitri. Tradisi mudik dapat
menjadi permasalahn social karena melibatkan sebagian besar masyarakat dan
memerlukan perhatian pemerintah dalam mengantisispasi fenomena tersebut.
b. Manifest
sodial problrm dan latent social problem
Manifest social problem merupakan
permasalahan social yang timbul sebagai akibat ketidaksesuaian antara tindakan
dan nilai serta norma social dalam masyarakata. Permasalahn social ini tampak
nyata dan dampak nya di rasakan secara langsung oleh masyarakat.
Latent social problem menyangkut hal hal
yang berlawanan dengan nilai nilai masyarakat tetapi tidak di sadari atau di
akui oleh masyarakat, tetapi masalah tersebut nyata dan dapat menyebabkan
kerugian bagi kehidupan manusia.
c. Sumber
sumber permasalahan sosial
Permasalahn
social dapat di sebabkan oleh interaksi dinamika dan perubahan social dalam
perubahan social,dalam masyarakat. Sebagai contoh permaslahan penganguran
penganguran dapat terjadi karna banyaknya populasi penduduk terbatasnya
kesempatan kerja dan rendahnya tingkat pendidikan.
d.
Perhatian masyarakat terhadap permasalahan
social
Suatu masalah yang
belum tentu merupakan permasalahn social dapat berubah menjadi permasalahn social,
semakin banyak masyarakat memberikan tanggapan terhadap suatau permasalahan
semakin besar pula potensi suaru masalh di anggap permasalahan social.
e.
Pihak yang menetapkan permasalahan social
Permasalahan
social dapat di tentukan oleh beberapa pihak yang memiliki kekuasan dan
wewenang untuk membuat serta menentukan kebijakan social, pihak pihak tersebut
yaitu pemerintahan( presiden, tokoh masyarakat, dan pemuka agama).
LAPORAN STUDI PUSTAKA |
[1]
Susanti, 2013:30
[2] https://dosensosiologi.com/pengertianmasalahsosialmenurutparaahlidancaramengatasi
[3] Susanti, 2013:35
Post a Comment for "CONTOH LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG MASALAH SOSIAL BAB 2"