Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

CONTOH LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG MASALAH SOSIAL BAB 2

 

MASALAH SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MENURUT SUDUT PANDANG SOSIOLOGI OLEH AISYAH DWI FIDIYANTI


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Pengertian Masalah Sosial

Istilah Masalah social mengandung dua kata, yakni masalah dan social kata. Kata”Sosial”membedakan masalah ini dengan masalah ekonomi , [politik, fisika, kimia dana masalah lainnya. Meskipun bidang bidang ini terkait dengan masalh social. Kata”sosisla”anatara lain mengacu pada masyarakat, hubungan masalah social, struktur,social dan organisasi social, struktur social, dan organisasi social. Sementara itu kata “masalah”mengacu pada kondisi, situasi, perilaku, yang tidak di inginkan, bertentangan, aneh tidak benar, dan sulit. Masalah sosisal adalah suatu ketikdaksusaian antara unsur unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Untuk  mengindentifikasi pengertian masalah social, berikut ini beberapa pendangan para tokoh sosiologi yang di anatara laian sebagai berikut:

1.      Soerjono Soekanto

Masalah social (problema social) merupakan permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersiafat social dan hubungan erat dengan nilai nilai nilai social dan lembaga lembaga kemasyarakatan timbul akibat dari interaksi social anatara individu satu dengan individu lainnya, anatra individu dengan kelompok maupun antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya[1].

 

2.      Soetomo

Masalah social adalah sebagi suatau kondisis yang tidak di ingin kan oleh sebagaian besar warga masyarakat secara umum dan mengakibatkan gejolak gejolak social terjadi  dalam masyarakat.

3.      Martin s. Weinberg

Definisi masalah social adalah keadaan yang di anggap memiliki latar belakang yang bertentangan dengan nilai norma yang mayorotas dijalani oleh masuarakat. Hingga akhirnya menimbulkan adanya proses yang disnigfikan.

4.      Lesli

Masalah soial adalah keadaan yang berpengaruh dalam kondisional sisi dalam kehidupan sosia, lanataran adanya masalah yang tidak di inginkan sehingga membutuhkan tindakan dalam upaya perwujutan solusinya.

5.      Arnoid Rose

Situasi yang tidak diinginkan dan di anggap akan mempengaruhi pada keadaan masyarakat yang akhirnya kondisi tersebut haruslah di beri upaya pengubahanya.

6.      Bulmer

Situasi dan kondisi yang diinginkan oleh masyarakat karna adanya paradigma kesalahan social atau gejala social yang dianggap tidak wajar.

7.      Raab

Sesuatu yang akan menggangu karena adanya rutinitas kegiatan yang tidak wajar di lakukan individu atau kelompok.

 

8.      Kartini Kartono

Suatu yang dapat mengganggu kesetabilan kehidupan manusia situasi ini di anggap situasi yang meyimpang himgga akhirnya harus segera mungkin untuk dapat di selasaikan[2].

Dari delapan pengertian masalah social menurut para ahli di atas dapat didefinisikan secara sederhana bahwa permasalahan social adalah permasalahan yang ada di dalam kehidupan masyarakat, karena terdapat sejumlah kegiatan yang tidaka wajar (menyimpang).Sehingga di khawatirkan akan mengganggu keteraturan social yng telah bertumbuh kembang.

2.1  Jenis-jenis Masalah Sosial

Adapun beberapa masalah social yang sering terjadi di masyarakat sebagai berikut:

1.         Kemiskinan

Kemiskinan adalah suata keadaan ketika seseorang tidak sanggup memlihara dirnya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mentala maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identic dengan kesuliatan memenuhi kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan) akan tetapi pada masyarakat kota lebih modern, kemiskinan bearti harta bendanya tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupoan kita.

Dari sudut panadang sosiologi penyebab timbulnya masalah kemiskinan karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan baik, factor factor penyebab kemiskinan sangat sulit untuk di pastikan mana penyabab yang berpengaruh langsung dan yang tidak langsung terhadap kemiskinan sebagai berikut:

a.       Tingkat dan laju pertumbuhan output

b.      Tingkat upah neta

c.       Distribusi pendapat

d.      Kesempatan kerja

e.        Tingkat  inflasi

f.       Pajak dan subsidi infestasi

g.      Alokasi serta kualitas SDA dan ketersediaan fasilitas umum.

h.      Penggunaan teknologi, tingkat, dan jenis pendidikan

i.        Kondis fisik dan alam

j.        Politik dan peperangan

k.      Bencana alam

Inilah yang menyebabkan kemiskinan menjadi masalah social. Kemiskinan menyababkan orang orang tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak, sehingga kualitas pendidikannya rendah selain itu kemiskinan menyebabkan orang orang melakukan tinadakan yang melanggar norma dan nilai misalnya mencuri, korupsi, dan sebagainya. Hal ini di sebabkan karena kurang berfungsinya lembaga lembaga ekonomi sehingga taraf kehidupan ekonomi masyarakat tidak dapat di angkat kedudukannya yang lebih baik.

Berdasarkan akar permasalahn kemiskinan di bagi menjadi dua kategori, yaitu kemiskinan natural atau alamiyah dan kemiskinan structural. Kemiskinan yang nimbul sebagai akibat terbatasnya jumlah sumberdaya atau tingkat perkembangan tiknologi yang sangat rendah.

Sementara kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas fasilitas secara merata, artinya sebagai anggota masyarakat tetap miskin walupun sebenarnya jumlah total produksi yang di hasilkan oleh masyarakat tersebut bila di bagi rata dapat membebaskan semua anggota masyarakat dari kemiskinan. Golongan yang menderita kemiskinan structural itu misalnya terdiri atas para petani yang tidak memiliki tanah sendiri atau para petani yang tanah miliknya kecil sehingga hasilnya tidak mencukupi kepada dsirinya sendiri dan keluarganya[3].

2.         Kesenjangan Sosial

Kesenjangan social adalah suatu keadaan ketidak keseimbangan social yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan social sangatlah mencoclok dari berbagai aspek misalnya dari  dalam aspek keadilan bias terjadi anatara orang kaya dan miskin sangatlah di bedakan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau ke kotapun ikut terkena dampak dari hal ini. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangan yang terlalu mencolok antara yang “kaya “dan yang”miskin”kesenjanga social dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak di laksanakan secara merata dan berimbang.

Menurut lewis (1982) budaya kemiskinan dalam berbagai kontek sejarah namun lebih cenderung untuk  tumbuh dan berkembang di dalm masyarakat yang di miliki seperangkat kondisi:

a.       System ekonomi uang

b.      Rendahnya upah buruh

c.       Tidak berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan organisasi social.

d.      System keluarga bilateral lebih menonjol daripada system unilateral

e.       Kuatnya seperangkat nilai nilai pada kelas yang berkuasa yang menekan kan penumpukan harta kekayaan

Menurut paker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi kebudayaan kemiskinan mencakup pengertian bahwa semua orang yang terlibat dalam situasi tersebut memiliki aspirasi aspirasi yang rendah sebagai salah satu bentuk adaptasi yang realistic beberapa ciri kebudayaan kemiskinan adalah:

a.       Fatalism

b.      Rendahnya tingkat aspirasi

c.       Rendahnya kemauan mengejra sasaran

d.      Kurang melihat kemjuan pribadi

e.       Perasaan ketidak berdayaan/ tidak kemampuan

f.       Perasaan untuk selalu gagal

g.      Perasaan menilai diri sendiri negative

h.      Pilihan sebagai posisi pekerja keras

i.        Tingkat kompromis menyedihkan[4].

Beberapa dampak kesenjangan social di Indonesia

a.       Terjadi konflik merupakan salah satu penyebab timbulnya akar kekerasan, kesalahpahaman, dan kekacauan di Indonesia.

b.      Terjadi tindak kejahatan

c.       Keterbatasan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang semakin sulit di penuhi dapat memicu tindak kejahatan, berbagai macam tindak kriminal, seperti mencuri, merampok, berjudi penodongan dan lain lain.

d.      Terjadi monopoli. Seorang yang mempunyai kekuatan baik segi ekonomi, hokum, dan politik akan berupaya untuk bias lebih menguasai bidang masing masing dengan cara melebarkan kekuasaan mereka. Sementara itu, rakyat miskin semakin tertindas karena mereka tidak punya kemmpuan untuk melawanya.

3.      Kriminal

Kriminal berasal dari kata “crime” yang artinya kejhatan criminal adalah semua perilaku warga masyarakat  yang tentangan dengan norma norma hokum pidana. Kriminalitas yang terjadi di lingkungan masyarakat dapat di pengaruhi oleh bebrapa factor baik dalam maupun luar individu. Kejahatan juga dapat timbul karena perilaku penyimpangan dan kondisi masyarakat yang abnormal. Tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat sekitar. Ada beberapa tindakan yang dapat di lakukan untuk menghindari terjadinya masalah kriminalitas di lingkunganmasyarakat antaralain:

a.    Peningkatan dan pemantapan aparatur penegak hokum

b.   Adanya koordinasi anatara aperataur penegak hokum dengan aperatur pemerintahan lainnya yang saling berhubungan.

c.    Adanya partisipasi masyarakat untuk membantu kelancaran

d.   Membuat undang undang yang dapat mengatur dan membendung adanya tindakan kejahatan

Kriminal merupakan tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusian (morel), merugikan masyarakat, sifatnya asosialdan melanggar hokum serta undang undang pidana. Dari pandangan Enrico Feri sosiologisnya menyebutkan tiga factor penyebabkejahatan yaitu sebagai berikut:

a.    Indivuduial (antropologis) meliputi usia, seks atau jenis kelamin atau sispil, profesi atau pekerjaan tempat tinggal atau domosili tingkat social, pendididkan, konstitusi, organisasi dan psikis

b.   Fisik (natural alam) meliputi ras, suku, iklim, fertilitas, diposisi, bumi, keadaan alam di waktu malam hari dan siang hari, musim, kondisi metorik, keruangkasaan kelembapan udara, serta suhu.

c.    Social meliputi kepadatan penduduk, susunan masyarakat, adat istiadat, agama, order ligistatif, dan lembaga hokum.

Dalam kitab undang undang hokum pidana terdapat dua jenis kejahatan yaitu vieolont offenses dan property offenses:

a.    Violen offenses atau kejahatan yang di sertai dengan kekerasan dengan orang lain, seperti pembnuhan, penganiyayaan, dan pemerkosaan.

b.   Property offenses atau kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain seperti perampasan dan pencurian, tanpa kekersan.

Berikut beberapa tindakan kriminalitas yang termasuk gejala social

1)      Kurupsi

2)      Penyalahgunaan narkoba

3)      Kejahatan dunia maya

4.      Disorganisasi Keluarga

Disorganisasi keluarga dapat sebagai permasalahan social, keluarga menunjukan unit terkecil dalam masyarakat dari sudut pandang fungsionalis, keluarga dapat di beratkan sebagai sel sel kecil dalamjaringan tubuh disorganisasi keluarga dapat di sebabkan oleh adanya hubungan di luar pernikahan, perceraian, kurangnya komunikasi, krisis, dan gangguan biologis ataupun psikologis, yang di alami anggota keluarga.

Berikut masalah yang timbul akibat disorganisasi keluarga:

1.      Kekerasan dalam rumah tangga (kekersan istri, anak, suami)

2.      Aborsi

3.      Perdagangan dan eksploitasi pada anak

4.      Anak terlantar

5.      Tindakan asusila oleh keluarga sendiri

Permasalahan permasalahan tersebut muncul karena adanya bebrapa fungsi keluarga yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pada dasarnya keluarga memiliki bebrapa fungsi yaitu serbagai berikut:

1.      Fungsi afektif yang menjelaskan tentang tentang memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga

2.      Fungsi proteksi menjelaskan sebagai perlindungan kepda anggota keluarga

3.      Fungsi ekonomi menjelaskan bahwa orang tua memenuhi kebutuhan anggota keluarga dengan baik.

Keluarga yang sehat mampu menjalankan fungsi fungsi tersebut sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Pada dasarnya disorganisasi keluarga merupakan suatu keadaan transisi menuju masyarakat modern dan kompleks yang di sebabkan oleh keterlibatan dalam menysuaikan diri dengan situasi social ekonomi baru.

2.3  Kriterial Permasalahan Sosial dari sudut Pandang Sosiologi

Menurut RobertK. Merton dan RobertA. Nisbel, sesuatu masalh termasuk permasalahan social jika memenuhi kriteria atau ukuran beriku:

a.          Kriteria utama permasalahan social

Permasalahan social terjadi karena adanya kwetidak sesuaian antara nilai nilai social dengan kenyataan dan tindakan social dalam masyarakat artinya terdapat perbedaan antara anggapan masyarakat tentang sesuatu yang harus terjadi dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari hari.

Dalam menentukan sesuatu permasalahan sosila masyarakat memiliki kriteria tertentu. Kriteria tersebut di latar belkangi oleh nilai norma dalam masyarakat, misalnya tradisi mudik masyarakat Indonesia menjelang hari raya idul fitri. Tradisi mudik dapat menjadi permasalahn social karena melibatkan sebagian besar masyarakat dan memerlukan perhatian pemerintah dalam mengantisispasi fenomena tersebut.

b.      Manifest sodial problrm dan latent social problem

Manifest social problem merupakan permasalahan social yang timbul sebagai akibat ketidaksesuaian antara tindakan dan nilai serta norma social dalam masyarakata. Permasalahn social ini tampak nyata dan dampak nya di rasakan secara langsung oleh masyarakat.

Latent social problem menyangkut hal hal yang berlawanan dengan nilai nilai masyarakat tetapi tidak di sadari atau di akui oleh masyarakat, tetapi masalah tersebut nyata dan dapat menyebabkan kerugian  bagi kehidupan manusia.

c.       Sumber sumber permasalahan sosial

Permasalahn social dapat di sebabkan oleh interaksi dinamika dan perubahan social dalam perubahan social,dalam masyarakat. Sebagai contoh permaslahan penganguran penganguran dapat terjadi karna banyaknya populasi penduduk terbatasnya kesempatan kerja dan rendahnya tingkat pendidikan.

d.            Perhatian masyarakat terhadap permasalahan social

Suatu masalah yang belum tentu merupakan permasalahn social dapat berubah menjadi permasalahn social, semakin banyak masyarakat memberikan tanggapan terhadap suatau permasalahan semakin besar pula potensi suaru masalh di anggap permasalahan social.

e.          Pihak yang menetapkan permasalahan social

Permasalahan social dapat di tentukan oleh beberapa pihak yang memiliki kekuasan dan wewenang untuk membuat serta menentukan kebijakan social, pihak pihak tersebut yaitu pemerintahan( presiden, tokoh masyarakat, dan pemuka agama).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA  2.1	Pengertian Masalah Sosial Istilah Masalah social mengandung dua kata, yakni masalah dan social kata. Kata”Sosial”membedakan masalah ini dengan masalah ekonomi , [politik, fisika, kimia dana masalah lainnya. Meskipun bidang bidang ini terkait dengan masalh social. Kata”sosisla”anatara lain mengacu pada masyarakat, hubungan masalah social, struktur,social dan organisasi social, struktur social, dan organisasi social. Sementara itu kata “masalah”mengacu pada kondisi, situasi, perilaku, yang tidak di inginkan, bertentangan, aneh tidak benar, dan sulit. Masalah sosisal adalah suatu ketikdaksusaian antara unsur unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.  Untuk  mengindentifikasi pengertian masalah social, berikut ini beberapa pendangan para tokoh sosiologi yang di anatara laian sebagai berikut: 1.	Soerjono Soekanto Masalah social (problema social) merupakan permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersiafat social dan hubungan erat dengan nilai nilai nilai social dan lembaga lembaga kemasyarakatan timbul akibat dari interaksi social anatara individu satu dengan individu lainnya, anatra individu dengan kelompok maupun antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya .   2.	Soetomo Masalah social adalah sebagi suatau kondisis yang tidak di ingin kan oleh sebagaian besar warga masyarakat secara umum dan mengakibatkan gejolak gejolak social terjadi  dalam masyarakat. 3.	Martin s. Weinberg Definisi masalah social adalah keadaan yang di anggap memiliki latar belakang yang bertentangan dengan nilai norma yang mayorotas dijalani oleh masuarakat. Hingga akhirnya menimbulkan adanya proses yang disnigfikan. 4.	Lesli Masalah soial adalah keadaan yang berpengaruh dalam kondisional sisi dalam kehidupan sosia, lanataran adanya masalah yang tidak di inginkan sehingga membutuhkan tindakan dalam upaya perwujutan solusinya. 5.	Arnoid Rose Situasi yang tidak diinginkan dan di anggap akan mempengaruhi pada keadaan masyarakat yang akhirnya kondisi tersebut haruslah di beri upaya pengubahanya. 6.	Bulmer Situasi dan kondisi yang diinginkan oleh masyarakat karna adanya paradigma kesalahan social atau gejala social yang dianggap tidak wajar. 7.	Raab Sesuatu yang akan menggangu karena adanya rutinitas kegiatan yang tidak wajar di lakukan individu atau kelompok.  8.	Kartini Kartono Suatu yang dapat mengganggu kesetabilan kehidupan manusia situasi ini di anggap situasi yang meyimpang himgga akhirnya harus segera mungkin untuk dapat di selasaikan .  Dari delapan pengertian masalah social menurut para ahli di atas dapat didefinisikan secara sederhana bahwa permasalahan social adalah permasalahan yang ada di dalam kehidupan masyarakat, karena terdapat sejumlah kegiatan yang tidaka wajar (menyimpang).Sehingga di khawatirkan akan mengganggu keteraturan social yng telah bertumbuh kembang. 2.1	Jenis-jenis Masalah Sosial Adapun beberapa masalah social yang sering terjadi di masyarakat sebagai berikut: 1.	Kemiskinan Kemiskinan adalah suata keadaan ketika seseorang tidak sanggup memlihara dirnya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mentala maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identic dengan kesuliatan memenuhi kebutuhan primer (sandang, pangan, dan papan) akan tetapi pada masyarakat kota lebih modern, kemiskinan bearti harta bendanya tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupoan kita.  Dari sudut panadang sosiologi penyebab timbulnya masalah kemiskinan karena lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi tidak berfungsi dengan baik, factor factor penyebab kemiskinan sangat sulit untuk di pastikan mana penyabab yang berpengaruh langsung dan yang tidak langsung terhadap kemiskinan sebagai berikut: a.	Tingkat dan laju pertumbuhan output b.	Tingkat upah neta c.	Distribusi pendapat d.	Kesempatan kerja e.	 Tingkat  inflasi f.	Pajak dan subsidi infestasi g.	Alokasi serta kualitas SDA dan ketersediaan fasilitas umum. h.	Penggunaan teknologi, tingkat, dan jenis pendidikan i.	Kondis fisik dan alam j.	Politik dan peperangan  k.	Bencana alam Inilah yang menyebabkan kemiskinan menjadi masalah social. Kemiskinan menyababkan orang orang tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak, sehingga kualitas pendidikannya rendah selain itu kemiskinan menyebabkan orang orang melakukan tinadakan yang melanggar norma dan nilai misalnya mencuri, korupsi, dan sebagainya. Hal ini di sebabkan karena kurang berfungsinya lembaga lembaga ekonomi sehingga taraf kehidupan ekonomi masyarakat tidak dapat di angkat kedudukannya yang lebih baik. Berdasarkan akar permasalahn kemiskinan di bagi menjadi dua kategori, yaitu kemiskinan natural atau alamiyah dan kemiskinan structural. Kemiskinan yang nimbul sebagai akibat terbatasnya jumlah sumberdaya atau tingkat perkembangan tiknologi yang sangat rendah.  Sementara kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang terjadi karena struktur sosial yang ada membuat anggota atau kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas fasilitas secara merata, artinya sebagai anggota masyarakat tetap miskin walupun sebenarnya jumlah total produksi yang di hasilkan oleh masyarakat tersebut bila di bagi rata dapat membebaskan semua anggota masyarakat dari kemiskinan. Golongan yang menderita kemiskinan structural itu misalnya terdiri atas para petani yang tidak memiliki tanah sendiri atau para petani yang tanah miliknya kecil sehingga hasilnya tidak mencukupi kepada dsirinya sendiri dan keluarganya . 2.	Kesenjangan Sosial Kesenjangan social adalah suatu keadaan ketidak keseimbangan social yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan social sangatlah mencoclok dari berbagai aspek misalnya dari  dalam aspek keadilan bias terjadi anatara orang kaya dan miskin sangatlah di bedakan dalam aspek apapun, orang desa yang merantau ke kotapun ikut terkena dampak dari hal ini. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangan yang terlalu mencolok antara yang “kaya “dan yang”miskin”kesenjanga social dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak di laksanakan secara merata dan berimbang. Menurut lewis (1982) budaya kemiskinan dalam berbagai kontek sejarah namun lebih cenderung untuk  tumbuh dan berkembang di dalm masyarakat yang di miliki seperangkat kondisi: a.	System ekonomi uang  b.	Rendahnya upah buruh c.	Tidak berhasilnya golongan berpenghasilan rendah meningkatkan organisasi social. d.	System keluarga bilateral lebih menonjol daripada system unilateral e.	Kuatnya seperangkat nilai nilai pada kelas yang berkuasa yang menekan kan penumpukan harta kekayaan  Menurut paker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi kebudayaan kemiskinan mencakup pengertian bahwa semua orang yang terlibat dalam situasi tersebut memiliki aspirasi aspirasi yang rendah sebagai salah satu bentuk adaptasi yang realistic beberapa ciri kebudayaan kemiskinan adalah: a.	Fatalism b.	Rendahnya tingkat aspirasi c.	Rendahnya kemauan mengejra sasaran d.	Kurang melihat kemjuan pribadi e.	Perasaan ketidak berdayaan/ tidak kemampuan  f.	Perasaan untuk selalu gagal  g.	Perasaan menilai diri sendiri negative h.	Pilihan sebagai posisi pekerja keras  i.	Tingkat kompromis menyedihkan . Beberapa dampak kesenjangan social di Indonesia  a.	Terjadi konflik merupakan salah satu penyebab timbulnya akar kekerasan, kesalahpahaman, dan kekacauan di Indonesia. b.	Terjadi tindak kejahatan  c.	Keterbatasan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang semakin sulit di penuhi dapat memicu tindak kejahatan, berbagai macam tindak kriminal, seperti mencuri, merampok, berjudi penodongan dan lain lain.  d.	Terjadi monopoli. Seorang yang mempunyai kekuatan baik segi ekonomi, hokum, dan politik akan berupaya untuk bias lebih menguasai bidang masing masing dengan cara melebarkan kekuasaan mereka. Sementara itu, rakyat miskin semakin tertindas karena mereka tidak punya kemmpuan untuk melawanya. 3.	Kriminal Kriminal berasal dari kata “crime” yang artinya kejhatan criminal adalah semua perilaku warga masyarakat  yang tentangan dengan norma norma hokum pidana. Kriminalitas yang terjadi di lingkungan masyarakat dapat di pengaruhi oleh bebrapa factor baik dalam maupun luar individu. Kejahatan juga dapat timbul karena perilaku penyimpangan dan kondisi masyarakat yang abnormal. Tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat sekitar. Ada beberapa tindakan yang dapat di lakukan untuk menghindari terjadinya masalah kriminalitas di lingkunganmasyarakat antaralain: a.	Peningkatan dan pemantapan aparatur penegak hokum b.	Adanya koordinasi anatara aperataur penegak hokum dengan aperatur pemerintahan lainnya yang saling berhubungan. c.	Adanya partisipasi masyarakat untuk membantu kelancaran d.	Membuat undang undang yang dapat mengatur dan membendung adanya tindakan kejahatan  Kriminal merupakan tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusian (morel), merugikan masyarakat, sifatnya asosialdan melanggar hokum serta undang undang pidana. Dari pandangan Enrico Feri sosiologisnya menyebutkan tiga factor penyebabkejahatan yaitu sebagai berikut: a.	Indivuduial (antropologis) meliputi usia, seks atau jenis kelamin atau sispil, profesi atau pekerjaan tempat tinggal atau domosili tingkat social, pendididkan, konstitusi, organisasi dan psikis b.	Fisik (natural alam) meliputi ras, suku, iklim, fertilitas, diposisi, bumi, keadaan alam di waktu malam hari dan siang hari, musim, kondisi metorik, keruangkasaan kelembapan udara, serta suhu. c.	Social meliputi kepadatan penduduk, susunan masyarakat, adat istiadat, agama, order ligistatif, dan lembaga hokum. Dalam kitab undang undang hokum pidana terdapat dua jenis kejahatan yaitu vieolont offenses dan property offenses: a.	Violen offenses atau kejahatan yang di sertai dengan kekerasan dengan orang lain, seperti pembnuhan, penganiyayaan, dan pemerkosaan. b.	Property offenses atau kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain seperti perampasan dan pencurian, tanpa kekersan. Berikut beberapa tindakan kriminalitas yang termasuk gejala social 1)	Kurupsi 2)	Penyalahgunaan narkoba 3)	Kejahatan dunia maya 4.	Disorganisasi Keluarga Disorganisasi keluarga dapat sebagai permasalahan social, keluarga menunjukan unit terkecil dalam masyarakat dari sudut pandang fungsionalis, keluarga dapat di beratkan sebagai sel sel kecil dalamjaringan tubuh disorganisasi keluarga dapat di sebabkan oleh adanya hubungan di luar pernikahan, perceraian, kurangnya komunikasi, krisis, dan gangguan biologis ataupun psikologis, yang di alami anggota keluarga.  Berikut masalah yang timbul akibat disorganisasi keluarga: 1.	Kekerasan dalam rumah tangga (kekersan istri, anak, suami) 2.	Aborsi 3.	Perdagangan dan eksploitasi pada anak 4.	Anak terlantar 5.	Tindakan asusila oleh keluarga sendiri Permasalahan permasalahan tersebut muncul karena adanya bebrapa fungsi keluarga yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pada dasarnya keluarga memiliki bebrapa fungsi yaitu serbagai berikut: 1.	Fungsi afektif yang menjelaskan tentang tentang memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga  2.	Fungsi proteksi menjelaskan sebagai perlindungan kepda anggota keluarga  3.	Fungsi ekonomi menjelaskan bahwa orang tua memenuhi kebutuhan anggota keluarga dengan baik. Keluarga yang sehat mampu menjalankan fungsi fungsi tersebut sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Pada dasarnya disorganisasi keluarga merupakan suatu keadaan transisi menuju masyarakat modern dan kompleks yang di sebabkan oleh keterlibatan dalam menysuaikan diri dengan situasi social ekonomi baru. 2.3	Kriterial Permasalahan Sosial dari sudut Pandang Sosiologi Menurut RobertK. Merton dan RobertA. Nisbel, sesuatu masalh termasuk permasalahan social jika memenuhi kriteria atau ukuran beriku: a.	Kriteria utama permasalahan social Permasalahan social terjadi karena adanya kwetidak sesuaian antara nilai nilai social dengan kenyataan dan tindakan social dalam masyarakat artinya terdapat perbedaan antara anggapan masyarakat tentang sesuatu yang harus terjadi dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari hari. Dalam menentukan sesuatu permasalahan sosila masyarakat memiliki kriteria tertentu. Kriteria tersebut di latar belkangi oleh nilai norma dalam masyarakat, misalnya tradisi mudik masyarakat Indonesia menjelang hari raya idul fitri. Tradisi mudik dapat menjadi permasalahn social karena melibatkan sebagian besar masyarakat dan memerlukan perhatian pemerintah dalam mengantisispasi fenomena tersebut. b.	Manifest sodial problrm dan latent social problem Manifest social problem merupakan permasalahan social yang timbul sebagai akibat ketidaksesuaian antara tindakan dan nilai serta norma social dalam masyarakata. Permasalahn social ini tampak nyata dan dampak nya di rasakan secara langsung oleh masyarakat. Latent social problem menyangkut hal hal yang berlawanan dengan nilai nilai masyarakat tetapi tidak di sadari atau di akui oleh masyarakat, tetapi masalah tersebut nyata dan dapat menyebabkan kerugian  bagi kehidupan manusia. c.	Sumber sumber permasalahan sosial  Permasalahn social dapat di sebabkan oleh interaksi dinamika dan perubahan social dalam perubahan social,dalam masyarakat. Sebagai contoh permaslahan penganguran penganguran dapat terjadi karna banyaknya populasi penduduk terbatasnya kesempatan kerja dan rendahnya tingkat pendidikan.  d.	Perhatian masyarakat terhadap permasalahan social Suatu masalah yang belum tentu merupakan permasalahn social dapat berubah menjadi permasalahn social, semakin banyak masyarakat memberikan tanggapan terhadap suatau permasalahan semakin besar pula potensi suaru masalh di anggap permasalahan social.  e.	Pihak yang menetapkan permasalahan social Permasalahan social dapat di tentukan oleh beberapa pihak yang memiliki kekuasan dan wewenang untuk membuat serta menentukan kebijakan social, pihak pihak tersebut yaitu pemerintahan( presiden, tokoh masyarakat, dan pemuka agama).
LAPORAN STUDI PUSTAKA


[1] Susanti, 2013:30

[2] https://dosensosiologi.com/pengertianmasalahsosialmenurutparaahlidancaramengatasi

[3] Susanti, 2013:35

Post a Comment for "CONTOH LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG MASALAH SOSIAL BAB 2"