Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BIOGRAFI KHULAFAUR RASYIDIN (UMAR BIN KHATTAB)


UMAR BIN KHATTAB



Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat terdekat nabi Muhammad saw yang sangat pemberani, kuat pendirian dan pembela nabi saw. Beliau lahir pada tahun 40 SH, di kota Mekkah. Ayah beliau adalah Khattab bin Nufail bin Abdil Uzza dari suku Bani Adi, salah satu kabilah dari suku Quraisy. Sedangkan ibunya yaitu Hantamah binti Hasyim bin al Mughhiroh.

Umar bin Khattb memiliki keahlian bergulat dan berkuda. Secara fisik, tubuh Umar kekar, kulinya putih kemerah-merahan dan kumisnya lebat. Seperti pemuda pada masa jahiliyyah, Umar akrab dengan minuman keras dan perempuan. Selain itu, Umar sangat gigih membela agama nenek moyangnya. Maka ketika Rasulullah saw mendakwahkan Islam, Umar merupakan seseorang yang sangat getol memusuhi Rasulullah saw. 

Pada masa awal dakwah Islam di Mekkah, bersama Abul Hakam bin Hisyam (Abu Jahal), Umar merupakan tokoh Quraisy yang sangat ditakuti oleh kaum muslimin, karena kekejaman dan permusuhannya terhadap Islam. Umar pernah menghajar seorang budak perempuan karena budak  tersebut memeluk agama Islam. Sang budak akhirnya dibeli oleh Abu Bakar Ash Shiddiq dan dibebaskan. Karena begitu berbahayanya kedua orang tersebut (Umar bin Khattab dan Abu Hakam bin Hisyam), Rasulullah saw pernah berdo’a kepada Allah agar salah satu dari keduanya masuk Islam. “Allahumma ya Allah, perkuatlah Islam dengan Abul Hakam bin Hisyam atau Umar bin Khattab”, demikian do’a nabi saw.

Do’a nabi saw terkabul dengan masuknya Umar ke dalam agama Islam. Keislaman Umar berawal dari rencananya untuk membunuh nabi saw. Dalam perjalanan Umar bertemu dengan Nuaim bin Abdullah, kemudian ia menyindir Umar bin Khattab dengan mengatakan, “kalau hendak membunuh Muhammad, maka bunuhlah keluargamu dulu.”yang dimaksud adalah adiknya dan adik iparnya yaitu Fatimah dan Said bin Zaid. Umar sangat marah. Tujuan untuk membunuh nabi saw ditunda dulu kemudian menuju rumah Fatimah. Sesampainya di rumah Fatimah, ia hendak menyerang Said suami Fatimah, tetapi ia mendapati Fatimah sedang membaca ayat-ayat al Qur’an. Hatinya bergetar dan kemudian meminta lembaran-lembaran ayat al Qur’an dan segera mencari nabi saw untuk menyatakan masuk Islam.

Ketika Umar menyatakan niatnya itu, guru mengaji Fatimah yang bernama Habab segera keluar seraya berharap agar Allah memilih Umar untuk meneguhkan kekuatan Islam sebagaimana do’a nabi saw. Ke-islaman Umar terbukti membawa kemajuan pesat bagi Islam. kaum muslimin menjadi berani terang-terangan melakukan shalat dan thawaf. 

Umar juga tidak takut menentang pamannya sendiri, Abu Jahal, seorang yang paling membenci Islam. Ia menemui Abu Jahal dan terang-terangan mengaku telah memeluk agama Islam, karena ketegasannya itu, Umar mendapat julukan “al Faruq” yang artinya pembeda antara yang baik dan yang buruk. Dengan ke Islaman Umar bin Khattab memepunyai pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan dakwah Islam, baik ketika di Mekkah maupun di Madinah.

Pengaruh Umar bin Khattab pada periode Mekkah antara lain sebagai berikut:
  • Meningkatkan semangat dan keberanian umat Islam dalam berdakwah
  • Umat Islam tidak takut menampakkan ke Islamannya di depan umum
  • Islam semakin kokoh dan kuat. Setidaknya terlindung dari gangguan kaum Quraisy


Sedangkan kiprah Umar bin Khattab pada periode Madinah antara lain sebagai berikut:
  • Tidak pernah ketinggalan dalam setiap peperangan besar, mislanya perang Badar, Uhud, Khandak, Tabuk, Hunaian dan lain-lain.
  • Berani mengutarakan pendapat kepada nabi saw, sementara sahabat yang lain tidak berani. Misalnya ketika Abdullah bin Ubay tokoh munafik meninggal dunia. Anak Abdullah memohon kepada nabi saw agar jenazah ayahnya dishalatkan. Nabi saw setuju, tetapi segera ditentang oleh Umar. Dengan masukan Umar ini Allah swt menurunkan wahyu Q.S at Taubah ayat 84.
  • Umar bin Khattab meminta agar nabi saw dan kaum muslimin dilarang bermabuk-mabukkan dan minum arak. Usulan Umar itu disambut baik dengan turunya wahyu surat al Maidah ayat 90.
  • Di kota Madinah, Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan Utban bin Malik. Seperti halnya Abu Bakar, Umar juga ikut menggarap tanah subur di Madinah. 

Ibnu Mas’ud menyatakan bahwa masuknya Umar bin Khattab ke dalam Islam merupakan pembukaan, hijranya merupakan suatu kemenangan dan kepemimpinannya adalah rahmat. Umar merupakan pribadi yang tegas serta menyimpan sifat lembut dan perasa. Hatinya muda tersentuh sampai menangis terharu. Tak jarang para sahabat menyaksikan Umar menangis setelah shalat karena teringat dosa-dosanya pada masa jahiliyyah.

Demikian biografi Umar bin Khattab, salah satu sahabat terdekat nabi Muhammad saw dan merupakan khalifah kedua setelah Abu Bakar Ash Shiddiq. Semoga dengan membaca  biografi Umar bin Khattab ini kita senantiasa dapat meneladani sifat-sifat beliau dalam kehidupan sehari-hari, amin.

Sumber Refrensi:


  • Kementrian Agama Republik Indonesia. 2014. Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam; Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah X. Jakarta: kementrian Agama RI
  • MGMP Guru PAI Madrasah Aliyah. 2018. Modul Hikmah; Membina Kreatifitas dan Prestasi Sejarah Kebudayaan Islam





Post a Comment for "BIOGRAFI KHULAFAUR RASYIDIN (UMAR BIN KHATTAB)"