Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERKEMBANGAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH I DAMASKUS

 

 

TUGAS MODUL 4 KEGIATAN BELAJAR 1

PERKEMBANGAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH DI DAMASKUS

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2019

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nama Peserta                    : KUSMIARSEH, M.Pd.I

NUPTK                               : 1042766666300013

Nomor Peserta                  : 1042766666300013

Bidang Studi Sertifikasi: Sejarah Kebudayaan Islam

Sekolah Asal                     : MAS Annuriyyah Rambipuji Jember


TUGAS MODUL 4 KEGIATAN BELAJAR 1

Selamat, Anda telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 1 tentang perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus. Agar Anda dapat lebih memahami materi yang terdapat pada Kegiatan Belajar 1, kerjakan tugas-tugas berikut.

  1. Buatlah info grafis fase-fase perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus!
  2. Buatlah kesimpulan tentang faktor-faktor yang menjadi sebab runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus!

 

PEMBAHASAN

  1. Info grafis fase-fase perkembangan Islam pada masa Bani Umayyah di Damaskus

NO.

FASE PERKEMBANGAN ISLAM MASA DINASTI UMAYYAH DI DAMSKUS

DESKRIPSI

1.

Fase Berdiri/Fase Pembentukan dan Pembinaan

v Dimulai dari berdirinya Dinasti Umayyah tahun 40 H/662 M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik (khalifah ke 6) ketika Islam masuk Eropa/Andalusia yang dibawa oleh Thariq bin Ziyad tahun 711 M

v Pembinaan peradaban Islam berjalan dengan peradaban Arabisasi/pengembangan peradaban yang berciri Arab; dinding masjid dan istana diukir dengan kaligrafi, lagu-lagu padang pasir dipadukan dengan lagu Qosidah, ilmu yang dikembangkan masih berciri Arab asli yaitu nahwu, qiraat dan hadits, tafsir dan tarikh Islam

v Perluasan wilayah berjalan sangat pesat, Islam masuk ke wilayah-wilayah di empat benua; Asia, Afrika, Eropa dan Amerika

v Pembinaan peradaban, ilmu dan kebudayaan serta administrasi pemerintahan berkembang pada periode selanjutnya

v Pada masa ini para khalifah fokus pada pengembangan wilayah kekuasaan atau perluasan wilayah

2.

Fase Kemajuan

v Dimulai pada masa khalifah ke 7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Aziz khalifah ke 8 dari Dinasti Umayyah

v Pada fase ini Islam berkembang hampir ke seluruh penjuru dunia, seperti dari wilayah Asia Tenggara sampai Asia Timur jauh dari Afrika Utara samapi Andalusia dan dari India sampai Persia

v Pada fase ini perluasan wilayah tetap berjalan dengan lancar, namun fokus pemerintahan diarahkan penuh pada pengembangan peradaban ilmu dan administrasi pemerintahan

v Pada fase ini, penemuan mata uang sebagai alat pembayaran. Ini ditemukan oleh khalifah Marwan bin Hakam khalifah ke 4

v Pada fase ini, bani Umayyah sudah mampu menciptakan beberapa peradaban yang berkualitas tinggi dan dapat dimanfaatkan oleh banyak orang. Bentuk peradaban;

1)     Ilmu pengetahuan;Qiraat, Nahwu, Balaghah, Tafsir, hadits dan Sejarah

2)     Bangunan Fisik; Istana, Masjid, pengairan/irigasi dan jembatan

3)     Departemen Pemerintahan; Nidamul Maal (keuangan), Nidamul Siyasi (politik), Nidamul Harbi (keamanan), Nidamul Idari (administrasi) dan Nidamul Qadli (hukum), jawatan pos, pengawal istana, ketentaraan, sekretaris, dan pengantar surat.

3.

Fase Lemah/Runtuh

v Fase ini dimulai dari masa kekuasaan Yazid bin Abdul malik khalifah ke 9, yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan;tidak bisa mengendalikan pemberontakan yang muncul. Puncaknya, pada saat pengangkatan 2 khalifah pada satu tahun, yaitu putra dari khalifah Walid, Yazid bin Walid (khalifah ke 12) dan Ibrahim bin Walid (khalifah ke 13)

v Sistem monarki yang dipakai pada proses peralihan kepemimpinan ikut memperparah kelemahan bani Umayyah, termasuk faktor paling dominan penyebab runtuhnya dinasti ini tahun 132 H/750 M.

v Lemahnya bani Umayyah terjadi hampir di seluruh wilayah kekuasaan. Sementara, di luar bani Umayyah sedang berkembang pesat beberapa kekuasaan baru;Abbasiyyah dan Syi’ah di wilayah Hijaz dan Persia, dll.

 

  1. Faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus, dapat diklasifikasikan menjadi dua factor, yaitu factor internal dan factor eksternal. Faktor internal, disebakan oleh sistem monarki yang dijalankan menyebabkan para pejabat kerajaan terlena dengan tahta dan harta. Sedangkan faktor eksternal, disebabkan oleh pergolakan politik dan rivalitas etnis maupun kaum sebelum dan ketika berjalannya pemerintahan Bani Umayyah I berdiri. Secara lebih spesifik, akan diuraikan sebagai berikut;

A. Faktor internal penyebab runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus, meliputi:

1)    Sistem monarkhi menjadikan jabatan khalifah sebagai jabatan warisan, yang diterapkan oleh Daulah Umayyah telah memicu oposisi dan resistensi, seperti sekte Syi’ah dan Khawarij, dan kelompok lain yang tidak puas dengan sistem tersebut.

2)     Sistem suksesi khalifah yang tidak jelas. Hal ini memicu terjadinya rivalitas antar calon pengganti khalifah.

3)     Perubahan kebijakan pengelolaan dana Baitul mal, lebih difokuskan pada kepentigan pejabat negara dan keluarga istana dibandingkan kesejahteraan rakyat.

4)     Sikap Daulah Umayyah yang kurang mengakomodasi aspirasi dan peranan kaum agama (ulama) dalam percaturan pemerintahan

5)     Pengangkatan putra mahkota lebih dari satu dalam setahun

6)     Kelemahan dari Yazid bin Abdul malik memecat orang dengan sewenang-wenang

7)     Kemewahan dan keborosan di kalangan istana

8)     Lemahnya pemerintahan hampir di seluruh wilayah kekuasaan Bani Umayyah. Para gubernur banyak melakukan korupsi sehingga banyak terjadi pemberontakan

9)     Ketidakpuasan/kekecewaan sebagian besar golongan Mawali (non Arab), terutama Irak dan wilayah bagian timur lainnya terhadap kebijkakan Bani Umayyah yang lebih memprioritaskan etnis Arab sebagai basis utama kekuatan sosialpolitik dan penyangga kekuatan negara.

 

B. Factor eksternal penyebab runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus, meliputi:

1)     Berkembang beberapa kekuatan baru, seperti Bani Abbasiyah di Hijaz, Syiah di Persia, Bani Fatimiyah di Mesir, dan Thohiriyah di Maroko

2)     Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Al Abbas bin Abdul Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan Syi’ah, dan kaum Mawali yang merasa dikelas duakan.

3)     Penyerangan dari Abu Abbas Ash Shaffah dalam perang Al Dzab

4)     Banyak wilayah baru yang ditaklukkan tapi tidak dibina secara intensif

5)     Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara dan Arabia Selatan yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam makin meruncing

6)     Sikap ketidaksenangan masyarakat terhadap khalifah


Faktor internal penyebab runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus, meliputi:  1)     Sistem monarkhi menjadikan jabatan khalifah sebagai jabatan warisan, yang diterapkan oleh Daulah Umayyah telah memicu oposisi dan resistensi, seperti sekte Syi’ah dan Khawarij, dan kelompok lain yang tidak puas dengan sistem tersebut.  2)     Sistem suksesi khalifah yang tidak jelas. Hal ini memicu terjadinya rivalitas antar calon pengganti khalifah.  3)     Perubahan kebijakan pengelolaan dana Baitul mal, lebih difokuskan pada kepentigan pejabat negara dan keluarga istana dibandingkan kesejahteraan rakyat.  4)     Sikap Daulah Umayyah yang kurang mengakomodasi aspirasi dan peranan kaum agama (ulama) dalam percaturan pemerintahan  5)     Pengangkatan putra mahkota lebih dari satu dalam setahun  6)     Kelemahan dari Yazid bin Abdul malik memecat orang dengan sewenang-wenang  7)     Kemewahan dan keborosan di kalangan istana  8)     Lemahnya pemerintahan hampir di seluruh wilayah kekuasaan Bani Umayyah. Para gubernur banyak melakukan korupsi sehingga banyak terjadi pemberontakan  9)     Ketidakpuasan/kekecewaan sebagian besar golongan Mawali (non Arab), terutama Irak dan wilayah bagian timur lainnya terhadap kebijkakan Bani Umayyah yang lebih memprioritaskan etnis Arab sebagai basis utama kekuatan sosialpolitik dan penyangga kekuatan negara.     B. Factor eksternal penyebab runtuhnya Bani Umayyah di Damaskus, meliputi:  1)     Berkembang beberapa kekuatan baru, seperti Bani Abbasiyah di Hijaz, Syiah di Persia, Bani Fatimiyah di Mesir, dan Thohiriyah di Maroko  2)     Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Al Abbas bin Abdul Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan Syi’ah, dan kaum Mawali yang merasa dikelas duakan.  3)     Penyerangan dari Abu Abbas Ash Shaffah dalam perang Al Dzab  4)     Banyak wilayah baru yang ditaklukkan tapi tidak dibina secara intensif  5)     Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara dan Arabia Selatan yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam makin meruncing  6)     Sikap ketidaksenangan masyarakat terhadap khalifah


Post a Comment for "PERKEMBANGAN ISLAM MASA BANI UMAYYAH I DAMASKUS"