Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG DEKADENSI MORAL REMAJA BAB 2

 DEKADENSI MORAL REMAJA DI ERA GLOBALISASI DISUSUN OLEH LULUK ARROIZAH SISWI KELAS XII IPS MAS ANNURIYYAH RAMBIPUJI-JEMBER


BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.	Pengertian Dekadensi Moral Dekadensi dalam kamus bahasa Indonesia berar penurunan, kemunduran, kemerosotan kebudayaan. Istilah moral berasal dari kata "mos" (moris) yang berar adat isadat, kebiasaan, peraturan atau nilai-nilai atau tata cara kehidupan (Syamsu Yusuf, 2005:135). Akhlak adalah sebuah sistem lengkap yang terdiri dari karakter akal atau ngkah laku yang membuat seseorang menjadi ismewa. Karakterisk ini membuat kerangka psikologi seseorang yang membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi berbeda-beda. Dalam kamus la lande, moral memiliki 4 makna yaitu: a.	Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang diterima dalam suatu zaman atau sekelompok orang dengan makna ini moral yang bersifat keras buruk atau rendah. b.	Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang dianggap baik berdasarkan kelayakan bukannya berdasarkan syarat. c.	Moral adalah teori tentang kebaikan dan keburukan menurut filsafat. d.	Tujuan kehidupan yang mempunyai warna humanisme yang kental tercipta dengan adanya hubungan sosial (Mahmud, 2004: 26-27). Moral merupakan kaidah norma dan Pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungan dengan kelompok sosial dan masyarakat. moral merupakan standar baik buruk yang ditentukan bagi individu dan nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota sosial. (Ali & Muhammad Asrori, 2012 : 136). Dekadensi moral yang ditunjukkan oleh sebagian generasi muda harapan masa depan tersebut Meskipun dak besar prosentasinya, namun menjadi sesuatu yang disayang dan bahkan mencoreng kredibilitas dan kewibawaan dunia pendidikan.  Para pelajar yang seharusnya menunjukkan sikap dan perbuatan yang bermuatan akhlak mulia justru menunjukkan ngkah laku yang sebaliknya. Tidaklah berlebihan jika dalam kasus ini kita sebagai pihak yang ikut serta dalam dunia pendidikan merasa gelisah dan ikut bertanggungjawab didalamnya.  Pendidikan memang mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai transfer nilai (transformaon Of Falue) dan transfer pengetahuan (transformaon off knowladge). Sebagai fungsi transfer nilai, dunia pendidikan diharapkan mampu mentransfer nilai-nilai norma-norma dan budi peker luhur (ahlakul Karimah). Sebagai fungsi transfer pengetahuan, pendidikan diharapkan mampu mentransfer ilmu pengetahuan.    2.2.	Pengertian Remaja Menurut Zakiah Daradjat (1990:23) remaja adalah masa peralihan di antara masa anak-anak dan dewasa dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau berndak tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal Senada diungkapkan oleh santrock (2003:26) bahwa adulescene diarkan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis kognif dan sosial emosional. Menurut hurlock dalam (Firdausi, 2010 : 21-22) dalam perkembangan remaja mengalami perubahan yang bersifat kejiwaan dan dapat menimbulkan segala negaf bagi remaja yaitu: keinginan untuk menyendiri, berkurang kemampuan untuk bekerja, berkurangnya koordinasi fungsi-fungsi tubuh kejemuan, kegelisahan, pertentangan sosial, tantangan terhadap kewibawaan orang dewasa, kurangi percaya diri, mulai mbul minat pada lawan jenis, kepekaan perasaan Susila, kesukaan berhayal.       2.3.	Ciri-ciri remaja Hurluck (1980: 207-209) menyebutkan ciri-ciri remaja yaitu sebagai berikut: a.	Masa remaja dianggap sebagai periode penting. Pada periode remaja baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetap penng. ada periode yang penng karena akibat perkembangan fisik dan psikologis yang kedua-duanya sama-sama penng terutama pada awal masa remaja. perkembangan fisik yang sangat cepat dan penng disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat pula dapat menimbulkan perilaku penyesuaian dan perlunya membentuk sikap nilai dan minat baru. b.	Masa remaja dianggap sebagai periode peralihan Bila anak-anak peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggankan perilaku dan sikap yang sudah dinggalkan menurut Osterrieth dalam (Hurluck, 1990: 207) mengatakan banhwa : Struktur psikis anak remaja berasal dari masa kanak-kanak dan banyak ciri yang umumnya dianggap sebagai ciri khas remaja sudah ada pada akhir masa kanak-kanak k perubahan fisik yang terjadi selama selama tahun awal masa remaja mempengaruhi ngkat perilaku individu dan mengakibatkan penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan bukan orang dewasa. Pada periode ini, tampak kedakjelasan status individu dan munculnya keraguan terhadap peran yang harus dimainkan, Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang yang sudah dewasa. Bila remaja berngkah laku  anak-anak, maka dia akan diajari untuk berndak sesuai dengan usianya. pada sisi lain, kedakjelasan status juga menguntungkan karena memberi peluang kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola ngkah laku, nilai dan sifat yang paling relevan dengannya (Migwar: 2011 : 64) c.	Masa remaja sebagai periode perubahan. ngkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan ngkat perubahan fisik. selama awal masa remaja keka perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. d.	Masa remaja sebagai periode bermasalah Salah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun perempuan, alasannya, pertama sebagian masalah yang terjadi selama masa kanak-kanak diselesaikan oleh orang tua dan guru sehingga kebanyakan remaja dak berpengalaman dalam mengatasi masalahnya. kedua sebagian remaja merasa Mandiri sehingga merasa ingin mengatasi permasalahannya sendiri dan menolak bantuan orang lain dan guru-guru (Migwar: 2011 : 65). e.	Masa remaja sebagai masa mencari identas. Bagi remaja, penyelesaian diri dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penng bagi remaja daripada individualis, bagi remaja penyesuaian diri dengan kelompok pada tahun-tahun awal masa remaja masih penng k lambat laun mereka mulai mendambakan identas diri dan dak puas lagi dengan adanya kesamaan dalam segala hal dengan adanya teman sebayanya (Migwar: 2011 : 66) f.	 Masa menuju masa dewasa Saat usia kematangan Kian dekat, remaja merasa gelisah untuk meninggalkan streop usia belasan tahun yang indah di satu sisi, kegelisahan itu mbul akibat kebimbangan tentang bagaimana meninggalkan masa remaja dan memasuki masa dewasa. bila kurang arahan atau bimbingan, ngkah laku mereka menjadi ganjil. Hal ini karena di satu sisi mereka ingin segera menyesuaikan diri dengan pe orang dewasa yang sudah matang tetapi disisi lain mereka masih belum lepas dari pe remajanya yang belum matang (Migwar: 2011 : 68). 2.4 Pengertian  globalisasi Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, perjalanan budaya populer, serta bentuk-bentuk Interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar kelompok saling berinteraksi, bergantung, terkait dan mempengaruhi suatu sama lain yang melintasi batas negara. Menurut asal kata, kata globalisasi diambil dari kata Global yang arnya universal, globalisasi belum memiliki definisi yang mapan k kecuali sekadar definisi kerja sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. ada yang memandang sebagai suatu proses sosial. proses sejarah atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain. mewujudkan suatu tekanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografi ekonomi, serta budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negaf atau curiga terhadap nya. dari sudut pandang ini, globalisasi dak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. negara-negara yang kuat serta kaya praks akan mengandalkan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin dak berdaya karena dak mampu bersaing. globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain  budaya dan agama. Theodore levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan islah globalisasi pada tahun 1985 (LKS, Sosiologi, XII : 30).
LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG DEKADENSI MORAL REMAJA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.       Pengertian Dekadensi Moral

Dekadensi dalam kamus bahasa Indonesia berar penurunan, kemunduran, kemerosotan kebudayaan.

Istilah moral berasal dari kata "mos" (moris) yang berar adat isadat, kebiasaan, peraturan atau nilai-nilai atau tata cara kehidupan (Syamsu Yusuf, 2005:135).

Akhlak adalah sebuah sistem lengkap yang terdiri dari karakter akal atau ngkah laku yang membuat seseorang menjadi ismewa. Karakterisk ini membuat kerangka psikologi seseorang yang membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi berbeda-beda.

Dalam kamus la lande, moral memiliki 4 makna yaitu:

a.       Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang diterima dalam suatu zaman atau sekelompok orang dengan makna ini moral yang bersifat keras buruk atau rendah.

b.      Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang dianggap baik berdasarkan kelayakan bukannya berdasarkan syarat.

c.       Moral adalah teori tentang kebaikan dan keburukan menurut filsafat.

d.      Tujuan kehidupan yang mempunyai warna humanisme yang kental tercipta dengan adanya hubungan sosial (Mahmud, 2004: 26-27).

Moral merupakan kaidah norma dan Pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungan dengan kelompok sosial dan masyarakat. moral merupakan standar baik buruk yang ditentukan bagi individu dan nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota sosial. (Ali & Muhammad Asrori, 2012 : 136).

Dekadensi moral yang ditunjukkan oleh sebagian generasi muda harapan masa depan tersebut Meskipun dak besar prosentasinya, namun menjadi sesuatu yang disayang dan bahkan mencoreng kredibilitas dan kewibawaan dunia pendidikan.

Para pelajar yang seharusnya menunjukkan sikap dan perbuatan yang bermuatan akhlak mulia justru menunjukkan ngkah laku yang sebaliknya. Tidaklah berlebihan jika dalam kasus ini kita sebagai pihak yang ikut serta dalam dunia pendidikan merasa gelisah dan ikut bertanggungjawab didalamnya.

Pendidikan memang mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai transfer nilai (transformaon Of Falue) dan transfer pengetahuan (transformaon off knowladge). Sebagai fungsi transfer nilai, dunia pendidikan diharapkan mampu mentransfer nilai-nilai norma-norma dan budi peker luhur (ahlakul Karimah). Sebagai fungsi transfer pengetahuan, pendidikan diharapkan mampu mentransfer ilmu pengetahuan. 

2.2.       Pengertian Remaja

Menurut Zakiah Daradjat (1990:23) remaja adalah masa peralihan di antara masa anak-anak dan dewasa dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau berndak tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Hal Senada diungkapkan oleh santrock (2003:26) bahwa adulescene diarkan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis kognif dan sosial emosional.

Menurut hurlock dalam (Firdausi, 2010 : 21-22) dalam perkembangan remaja mengalami perubahan yang bersifat kejiwaan dan dapat menimbulkan segala negaf bagi remaja yaitu: keinginan untuk menyendiri, berkurang kemampuan untuk bekerja, berkurangnya koordinasi fungsi-fungsi tubuh kejemuan, kegelisahan, pertentangan sosial, tantangan terhadap kewibawaan orang dewasa, kurangi percaya diri, mulai mbul minat pada lawan jenis, kepekaan perasaan Susila, kesukaan berhayal.

2.3.       Ciri-ciri remaja

Hurluck (1980: 207-209) menyebutkan ciri-ciri remaja yaitu sebagai berikut:

a.       Masa remaja dianggap sebagai periode penting.

Pada periode remaja baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetap penng. ada periode yang penng karena akibat perkembangan fisik dan psikologis yang kedua-duanya sama-sama penng terutama pada awal masa remaja. perkembangan fisik yang sangat cepat dan penng disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat pula dapat menimbulkan perilaku penyesuaian dan perlunya membentuk sikap nilai dan minat baru.

b.      Masa remaja dianggap sebagai periode peralihan

Bila anak-anak peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggankan perilaku dan sikap yang sudah dinggalkan menurut Osterrieth dalam (Hurluck, 1990: 207) mengatakan banhwa :

Struktur psikis anak remaja berasal dari masa kanak-kanak dan banyak ciri yang umumnya dianggap sebagai ciri khas remaja sudah ada pada akhir masa kanak-kanak k perubahan fisik yang terjadi selama selama tahun awal masa remaja mempengaruhi ngkat perilaku individu dan mengakibatkan penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan bukan orang dewasa.

Pada periode ini, tampak kedakjelasan status individu dan munculnya keraguan terhadap peran yang harus dimainkan, Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang yang sudah dewasa. Bila remaja berngkah laku  anak-anak, maka dia akan diajari untuk berndak sesuai dengan usianya. pada sisi lain, kedakjelasan status juga menguntungkan karena memberi peluang kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola ngkah laku, nilai dan sifat yang paling relevan dengannya (Migwar: 2011 : 64)

c.       Masa remaja sebagai periode perubahan.

ngkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan ngkat perubahan fisik. selama awal masa remaja keka perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat.

d.      Masa remaja sebagai periode bermasalah

Salah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun perempuan, alasannya, pertama sebagian masalah yang terjadi selama masa kanak-kanak diselesaikan oleh orang tua dan guru sehingga kebanyakan remaja dak berpengalaman dalam mengatasi masalahnya. kedua sebagian remaja merasa Mandiri sehingga merasa ingin mengatasi permasalahannya sendiri dan menolak bantuan orang lain dan guru-guru (Migwar: 2011 : 65).

e.       Masa remaja sebagai masa mencari identas.

Bagi remaja, penyelesaian diri dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penng bagi remaja daripada individualis, bagi remaja penyesuaian diri dengan kelompok pada tahun-tahun awal masa remaja masih penng k lambat laun mereka mulai mendambakan identas diri dan dak puas lagi dengan adanya kesamaan dalam segala hal dengan adanya teman sebayanya (Migwar: 2011 : 66)

f.        Masa menuju masa dewasa

Saat usia kematangan Kian dekat, remaja merasa gelisah untuk meninggalkan streop usia belasan tahun yang indah di satu sisi, kegelisahan itu mbul akibat kebimbangan tentang bagaimana meninggalkan masa remaja dan memasuki masa dewasa. bila kurang arahan atau bimbingan, ngkah laku mereka menjadi ganjil. Hal ini karena di satu sisi mereka ingin segera menyesuaikan diri dengan pe orang dewasa yang sudah matang tetapi disisi lain mereka masih belum lepas dari pe remajanya yang belum matang (Migwar: 2011 : 68).

2.4 Pengertian  globalisasi

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, perjalanan budaya populer, serta bentuk-bentuk Interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu, antar kelompok dan antar kelompok saling berinteraksi, bergantung, terkait dan mempengaruhi suatu sama lain yang melintasi batas negara.

Menurut asal kata, kata globalisasi diambil dari kata Global yang arnya universal, globalisasi belum memiliki definisi yang mapan k kecuali sekadar definisi kerja sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. ada yang memandang sebagai suatu proses sosial. proses sejarah atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain. mewujudkan suatu tekanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografi ekonomi, serta budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negaf atau curiga terhadap nya. dari sudut pandang ini, globalisasi dak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. negara-negara yang kuat serta kaya praks akan mengandalkan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin dak berdaya karena dak mampu bersaing. globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain  budaya dan agama. Theodore levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan islah globalisasi pada tahun 1985 (LKS, Sosiologi, XII : 30).

LINK TERKAIT:

LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG DEKADENSI MORAL REMAJA DI ERA GLOBALISASI BAB 1


Post a Comment for "LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG DEKADENSI MORAL REMAJA BAB 2"