LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG INTERAKSI SOSIAL BAB 3
TINJAUAN SOSIOLOGIS DAN AGAMA ISLAM TENTANG HAKIKAT INTERAKSI SOSIAL SEBAGAI SEBUAH HUBUNGAN DALAM MASYARAKAT OLEH NADILAH TRI ARISANTI SISWI KELAS XII IPS MAS ANNURIYYAH RAMBIPUJI-JEMBER
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Hakikat Interaksi Sosial Sebagai Sebuah Hubungan dalam Masyarakat Menurut
Kajian Sosiologis
Dalam kehidupan
bermasyarakat setiap manusia saling membutuhkan satu sama lain, hal inilah yang
mendasari terjadinya interaksi atu kontak sosial ini selain itujuga pada
hakikatnya manusia adalah makhluk sosial sehingga terdapat sebuah keinginan
untuk berkomunikasi bergaul dengan orang lain.
Manusia tidak bisa bertahan hidup tanpa
bekerja sama dengan orang lain, kerja sam selalu terjadi di semua lingkup
kehidupan manusia baik di rumah, di sekolah
dan di masyarakat.
Interaksi sosial
tidak selalu bermakna positif, artinya ada yang berbentuk kerja sama yang dapat
menguntungkan kedua belah pihak, tetapi adapula yang berbentuk perlawanan yang
dapat merugikan satu atau kedua belah pihak sekaligus inetraksi sosial yang
mengrah bentuk kerja sama, di sebut interksi asosiatif, sedangkan interaksi
sosial yang mengarah ke bentuk
perlawanan di sebut interaksi disoiatif, kedua kutub itu memiliki
variasi bentuk yang bermacam- macam .
Berikut akan di
bahas secara lebih mendalam mengenai bentuk bentuk interaksi sosial
a.
Interaksi
sosial disosiatif.
Proses interaksi
sosial disosiatif adalah proses interaksi sosial yang mengarah pada konflik tau
dapat mensenggangkan solidaritas kelompok proses disosiatif di sebut juga
proses oposisi, terdapat juga proses disosiatif, yaitu persaingan, kontroversi,
dan konflik.
1. Persaingan
Persaingan
merupakan proses sosial yang melibatkan
individu atau kelompok yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai
kemenangan tertentu. Persaingan terjadi apabila ada banyak pihak yng
menginginkan hal yang sama sedangkan jumlahnya terbatas, persaingan bisa
dikatakan sehat apabiladi lakukan dengan cara yang jujur dan sesuai dengan aturan
main yang berlaku tanpa adanya paksaan atau kekerasan.
Persaingan
sehat bisa menimbulkan hal positif bagi pelakunya, misalnya motifasi, dan
dorongan untuk menjadi lebih baik sebaliknya, persaingan dikatakan tidak sehat
apabila di lakukan dengan anacaman kekerasan dan menimbulkan akibat buruk bagi
semua pihak.
2. Kontroversi
Kontroversi merupakan proses sosial yang berbeda di
antara persaingan dan pertentangan kontroversi di tandai dengan adanya sikap
ketidak pastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak di ungkapkan
secara terbuka. Penyebab kontroversi yaitu adanya perbedaan pendidnian kalangan
tertentu dengan kalangan laian di masyarakat,. Wujud kontroversi berupa siakap
tidak senang, baiksecara tersembunyi, maupun terang terangan.
3. Konflik
Purmusuhan
(konflik) merupakan proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya , permusuhan atau konflik di awali dengan adanya perbedaan atau
persaingan yang serius hingga sulit didamaikan atau di temukan kesamaannya,
konflik menjadi berbahaya jika meluas dan menimbulkan kekerasan sehingga
merugikan banyak pihak.
b.
Interaksi
sosial asosiatif
Proses interaksi sosial asosiatif merupakan proses
interaksi pranata sosial yang menuju terbentuknya persatuan atau intregasi
sosial dan mendorong terbentuknya pranata, lembaga ataupun organisasi sosial .
1. Kerja
sama
Kerja
sama adalah suatu usaha bersama yang di lakukan orang prorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama kerja sama sering di lakukan setiap manusia
mengingat keududkan merka sebgai makhluk sosial.
2. Asimilasi
Asimilasi
adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka
waktu yang lama dengan demikian lambat laun tidak ada perbedaan antara individu
dengan kelompok. Usaha usaha asimilasi meliputi mempererat kesatuan, tindakan,,
sikap perasaan, dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama syarat
sysrat terjadinya asimilasi anatara lain sebagai berikut.
a) Terdapat
sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
b) Terjadi
pergaulan anatara individu atau kelompok secara intensif dalam ukuran waktu
yang lama.
c) Kebudayaan
masing masing kelompok saling berubah dan menyesuaikan diri.
3. Akulturasi
Akulturasi
adalah proses sosial yang timbul karena
penerimaaan dan pengelolaan unsusr unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan
unsusr unsur kebudayaan asli akulturasi merupakan perpaduan dua unsur
kebudayaan dalam jangka waktu yang lama
. Dalam akulturasi unsur unur kebudayaan asing tersebut, melebur kedalam
kebudayaan asli tetapi tidak menghilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan
tersebut.
Terkadang
kita sulit membedakan anatara asimilasi dan akulturasi sebab fenomena
akulturasi hampir sama sengan asimilasi, perbedaannya adalah peleburan kebudayaan dua masyrakat di
dalam akulturasi tidak menimbulkan hilangnya kpribadian asli kedua masyarakat
itu unsur unsur tertentu juga yang melebur unsur itu menjadi bagian kebudayaaan
yang menyerapnya, tanpa mengubah ciri ciri masyarakat bersangkutan.
4. Akomodasi
Akomodasi
adalah cara menyelesaikan pertentangan antara dua pihak tanpa penghancurkan
salah satu pihak sehingga kepribadian masing masing pihak tetap terpelihara.
Tujuan dilakukakannya akomodasi sebagai berikut :
a) Mengurangi
pertentangan akibat perbedaan paham
b) Mencegah
munculnya pertentangan untuk sementara waktu
c) Mewujudkan
kerja sama anatara kompleks kelompok yang hidup terpisah
Selain itu dalam tinjauan sosiologi terdapat aturan
terkait dengan interaksi sosial, yaitu sebagai berikut:
a) Aturan
mengenai waktu
Waktu
adalah hal yang tidak terlihat, tetapi sangat berharga bagi seorang pelajar
atau seorang pekerja waktu sangat menentukan dalam sebuah penerapan, namun,
setiap individu mempunyai sudut panadang yang berbeda terhadap waktu bagi
mereka yang menghargai waktu, cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang
displin dapat memaksimalkan waktu dengan baik setiap aktivitas ia kerjakan
dengan cepat dan teliti dan cermat sebaliknya bagi mereka yang kurang
menghargai waktu, tidak dapat memanfaatkan waktu semaksima, mereka terbiasa
menunda pekerjaan hingga muncul istilah jam karet.
Sebagai
contoh di inggris keterlambatan seseorang pembicara dalam forum akan di anggap
menghina majelis seminar dan di anggap sebagai perbuatan tidak bertanggung
jawab shingga hal tersebut menimbulkan sanksi sosial bagi orang yang terlambat
tersebut, berbeda dengan Indonesia keterlambatan pembicara pada sebuah acara
seminar atau diskusi sudah lazim terjadi dan masyarakat tidak begitu
mempermasalahkan hal tersebut.
b) Atauran
mengenai gerak tubuh
Untuk
berinteraksi dengan orang lain kita kadang menggunakan bahasa non verbal
misalnya menggunakan gerak tubuh. K ajian terhadap gerak tubuh di sebut dengan
istilah kinisika, sebgai contoh mengangguk sebagai tanda ya atau setuju
menggelengkan kepala sebagai tanda tidak atau tidak setuju gerakan tubuh yang
di gerakan untuk komunikasi bisa bervariasi ada gerakan kepala, kedipan mata,
mengangkat bahu dan sebagainya namun tidak semua masyarakat mempunyai
penafsiran yang sama terhadap gerakan tubuh, oleh karena itu penggunaan bahasa
non verbal hanya efektif bagi masyarakat yang mempunyai penafsiran yang sama
terhadap gerakan tubuh sebagai isyarata apabila hal ini di terapkan pada semua
kelompok masyarakat, dapat menimbulkan salah paham yang artinya dapat berujung
konflik.
c) Aturan
mengenai ruang
Atauran
menganai ruang bersumber pada teori yang di sampaikan oleh Edward.T, hall pada
tahun 1986 mengenai konsep jarak sosial menurut teori tersebut di keteahui
bahwa dalam sebuah interaksi sosial terdapat empat macam jarak yaitu sebagai
berikut:
1)
Jarak Intim, sebuah interaksi sosial di
kategorikan sebagai jarak intim, apabila interaksi berlangsung pada jarak 0-45
cm. Orang yang berada jarak intim memiliki kecenderungan untuk berusaha menghindari kontak tubuh serta pandangan mata
dengan orang di sekitarnya, contohnya: saat seseorang berdesakan dalam antrean
karcis atau seseorang berdesakan dalam kendaraan umum.
2)
Jarak pribadi, sebuah interaksi sosial di
kategorikan sebagai jarak pribadi apabila berlangsung pada jarak 45 cm-1,22 m.
Interaksi denganjarak ini pada umumnya berlangsung pada orang orang dekat atau
keluarga, seperti anatara anak dan ibunya.
3)
Jarak sosial, sebuah interaksi sosial di
kategorikan sebgai jarak sosial apabila inetraksi berlangsung pada jarak
1,22m-3,66m interaksi dengan jarak ini terjalin pembinaan yang wajar tanapa
terjadi sentuhan fisik contohnya interaksi anatara guru dan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar atau interaksi anatara penjual dan pembeli di pasar.
4)
Jarak public, sebuah interaksi sosial di
kategorikan sebagai jarak public apabila interaksi berlangsung pada jarak di
atas 5,66 m contoh interaksi ini ini adalah asasi atau kampanya yang di lakukan
oleh seorang politisi di depan audien oleh karena itu jarak yang relative jauh,
pada saat berlangsungnyaa interaksi ini perlu di perhatikan interaksi susra
danjuga pemilihan kalimat yang tepat agar pesan yang di samapaikan dalam
interaksi sosial dapat tersampaikan dengan baik.
LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG INTERAKSI SOSIAL BAB 3 |
3.2 Hakikat Interaksi Sosial Sebagai Sebuah
Hubungan dalam Masyarakat Menurut Kajian Agama Islam
Interaksi sosial
dalam tijauan agama islam pada dasarnya telah di atur dalam Al-qur’an dan
Hadist, hal ini terbukti dengan banyaknya ayat ayat Al-qur’an dan Hadist Nabi
Muhammad SAW, yang mengatur tentang pergaualan yang di lakukan tersebut, bahkan
bertujuan untuk sesuatau yang maksiat seperti islam.
Dalam islam di
perbolehkan interaksi dengan cara islami sesuai syariat yang telah di atur
dalam al qur’an dan hadist, interaksi hendaknya sesuatu yang membawa kepada
kebaikan dan saling mengingatkan agar tidak terjerumus pada kemungkaran. Hal
ini sesuai dengan firman ALLAH dalam Q.S Ali Imran ayat 104.
ولْتَكُنْ
مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Dan
hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung”.
Di samping itu
interaksi dalam agama islam menganjurkan untuk seantiasa bergaul dengan orang
orang yang sholih sehingga kita nantinya dapat menjadi teladan yang baik,
dapatmengambil ilmu darinya serta dapat mencegah kita dari oergaulan yang tidak
sehat ( tidak sesuai dengan syariat islam) sehingga pergaulan tersebut
berdampak potif dan menjadi sarana kita untuk memperbaiki diri. Hal tersebut sebgai firman Allah SWT. Q.S
At-Taubah ayat 119:
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
“Wahai
orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan
orang-orang yang benar”.
Untuk menjalin
persaudaraan dengan bersilaturahmi dan menjaga kedamaian dengan sesama
silahturami yang di lakukan dengan niat ibadah dan saling tolong menolong dalam
kebaikan. Tujuan pergaulan Islam untuk silahturahmi sesuai dengan Q.S An-Nissa’ayat 1.
يٰٓاَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ
وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ
وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ
كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu
yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan
pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada
Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu”.
Pergaulan manusia
di dalam lingkup kehidupannya dalam sebuah pergaulan seorang muslim haruslah
menanamkan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari, yang mana di
klarifikasikan ke dalam beberapa lingkup pergaulan antara lain sebagai berikut.
a. Bergaul
dengan orang tua, yaitu dengan berkata sospan santun, lemah lembut jika hendak
pergi meminta ijin dan mengucapkan salm senantiasa senantiasa patuh terhadap
perintahnya selalu membantu serta mendo’akan orang tua firman Allah SWT. Q.S An-Nissa’, 4:36, yang artinya:
“Dan
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua”,
b. Bergaul
dengan guru, yaitu dengan selalu mentaati perintahnya, berkata sopan ketika
mengikuti pelajarnnya ikhlas penuh kesabaran dalam mengikuti pelajarannya,
serta mendo’akan guru dalam hadis disebutkan. (H.R. Abu Hasan Al Mawaidi.)
c. Bergaul
dengan lawan jenis, Islam telah memberi rambu rambu (batasan) yang harus di
perhatikan anatara laki laki dengan perempuan anatara lain wanita harus menutup
aurat yang tepat, masing masing hendaknya, menjaga diri jangan sampai
terjerumus dalam pergaulan bebas(zina) kewajiban laki laki menghormati wanita
serta menjaga diri dari minuman minuman keras obat obatan yang berbabahayadan
terlarang.
d. Pergaualan
dengan teman sebaya, yaitu dengan cara menghargai, tidak suka menghina sesama,
saling menasihati, mendahulukan kepentingan bersama dari pada diri sendiri
serta bertutur kata yang lembut.
3.3
Perbedaan
Hakikat Interaksi Sosial Sebagai Sebuah Hubungan dalam Masyarakat Menurut
Kajian Sosiologis Dan Agama Islam.
Pada pembahasan
ini akan dikaji tentang hakikat interaksi sosial sebagai sebuah hubungan dalam
masyarakat, di tinjau dari segi sosiologi dan agama setelah kita mengkaji
keduanya dalam pembahsan sebelumnya. Hakikat interaksi sosial sebagai sebuah
hubungan dalam masyarakat di tinjau dari sosiologis dapat di bedakan menjadi 2
yaitu interaksi sosial positif, dan negative. Berikut ini macam - macam
interaksi sosial positif yakni;
1.
Kerja sama
Kerja
sama adalah suatu usaha yang di lakukan orang perorangan atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama, kerja sam sering di lakukan setiap manusia mengingat
kehidupan mereka sebagai makhluk sosial kerja sama terjadi mulai dari
lingkungan terdekat kita yaitu keluarga, sebagai contoh sederhana ketika anda
hendak makan anda menunggu ibu memasak saat hendak memasak ibu membutuhkan
sayur yang di jual oleh pedagang keliling atau pedagang di pasar. Tidak ada
kegiatan kita yang dapat tercapai tanpa adanya kerja sama, kerja sam dapat
berlangsung ketika individu yang bersangkutan memiliki kepentingan yang sama
dan memiliki kesadaran untuk bekerja sama, dalam mencpai kepentingan mereke.
2.
Asimimilasi
Asimilasi
adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka
waktu yang lama dengan demikian lambat laun tidak ada perbedaan antara individu
dengan kelompok. Usaha usaha asimilasi meliputi mempererat kesatuan, tindakan,,
sikap perasaan, dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
3.
Akulturasi
Akulturasi
adalah proses sosial yang timbul karena penerimaaan dan pengelolaan unsusr
unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsusr unsur kebudayaan asli
akulturasi merupakan perpaduan dua unsur kebudayaan dalam jangka waktu yang lama . Dalam
akulturasi unsur unur kebudayaan asing tersebut, melebur kedalam kebudayaan
asli tetapi tidak menghilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan tersebut.
hilangnya kpribadian asli kedua masyarakat itu unsur unsur tertentu juga yang
melebur unsur itu menjadi bagian kebudayaaan yang menyerapnya, tanpa mengubah
ciri ciri masyarakat bersangkutan.
4.
Akomodasi
Akomodasi adalah
cara menyelesaikan pertentangan antara dua pihak tanpa penghancurkan salah satu
pihak sehingga kepribadian masing masing pihak tetap terpelihara.
Berikut ini macam - macam interaksi sosial negatif yakni:
1.
Persaingan
Persaingan
merupakan proses sosial yang melibatkan
individu atau kelompok yang saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai
kemenangan tertentu. Persaingan terjadi apabila ada banyak pihak yng
menginginkan hal yang sama sedangkan jumlahnya terbatas, persaingan bisa
dikatakan sehat apabiladi lakukan dengan cara yang jujur dan sesuai dengan
aturan main yang berlaku tanpa adanya paksaan atau kekerasan.
Persaingan
sehat bisa menimbulkan hal positif bagi pelakunya, misalnya motifasi, dan
dorongan untuk menjadi lebih baik sebaliknya, persaingan dikatakan tidak sehat
apabila di lakukan dengan anacaman kekerasan dan menimbulkan akibat buruk bagi
semua pihak.
2.
Kontroversi
Kontroversi
merupakan proses sosial yang berbeda di antara persaingan dan pertentangan
kontroversi di tandai dengan adanya sikap ketidak pastian, keraguan, penolakan,
dan penyangkalan yang tidak di ungkapkan secara terbuka. Penyebab kontroversi
yaitu adanya perbedaan pendidnian kalangan tertentu dengan kalangan laian di
masyarakat,. Wujud kontroversi berupa siakap tidak senang, baiksecara
tersembunyi, maupun terang terangan.
3.
Konflik
Purmusuhan
(konflik) merupakan proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya , permusuhan atau konflik di awali dengan adanya perbedaan atau
persaingan yang serius hingga sulit didamaikan atau di temukan kesamaannya,
konflik menjadi berbahaya jika meluas dan menimbulkan kekerasan sehingga
merugikan banyak pihak.
Setelah
mengkaji hakikat interaksi sosial dalam kajian sosiologis, selanjutnya akan
dikaji mengenai hakikat interaksi sosial dalam sudut pandang agama. Tujuan dari
kajian ini adalah untuk menemukan perbedaannya sudut pandang sosiologis dan
agama mengenai hakikat interaksi sosial sebuah hubungan dalam masyarakat.
Sebagaimana
yang telah dibahas pada bahasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa interaksi
sosial sebagai sebuah hubungan dalam masyarakat menurut kajian sosiologis dapat
berupa interaksi sosial yang bersifat positif dan negatif, karena mengingat
sosiologi sebagai disiplin ilmu pengetahuan salah satu sifatnya adalah non –
etis. Artinya, bukan memandang baik atau buruknya realita sosial. Hal ini
berbeda dengan, konsep islam sebagai sebuah agama yang syarat akan nilai
sehingga jika ditinjau dalam konsep interaksi sosial haruslah mencangkup
berbagai hubungan yang bersifat positif.
Islam
telah mengajarkan konsep pergaulan melalui berbagai ayat Al-Qur’an dan Hadist
Nabi Muhammad SAW, yang mana pada hakikatnya pergaulan sesama manusia.
Haruslah
diniatkan karna ibadah dengan tujuan positif. Karena itu, hubungan sesama
manusia lebih dikenal dengan istilah silaturohim. Karena Islam memandang
hubungan antar manusia, atau yang dalam membahas sosiologis dikenal dengan istilah
sosiologis sebagai sebuah hubungan yang harus bernilai positif, maka islam
sebagai sebuah agama yang kaffah telah mengatur berbagai pergaulan manusia
dengan nilai – nilai Islami. Pergaulan dalam konsep islam mencangkup beberapa
hal berikut ini :
a. Bergaul
dengan orang tua, yaitu dengan berkata sospan santun, lemah lembut jika hendak
pergi meminta ijin dan mengucapkan salm senantiasa senantiasa patuh terhadap
perintahnya selalu membantu serta , mendoakan orang tua.
b. Bergaul
dengan guru, yaitu dengan selalu mentaati perintahnya, berkata sopan ketika
mengikuti pelajarnnya ikhlas penuh kesabaran dalam mengikuti pelajarannya,
serta mendo’akan guru.
c. Bergaul
dengan lawan jenis, islam telah memberi rambu rambu (batasan) yang harus di
perhatikan anatara laki laki dengan perempuan anatara lain wanita harus menutup
aurat yang tepat, masing masing hendaknya, menjaga diri jangan sampai
terjerumus dalam pergaulan bebas(zina) kewajiban laki laki menghormati wanita
serta menjaga diri dari minuman minuman keras obat obatan yang berbabahayadan
terlarang.
d. Pergaualan
dengan teman sebaya, yaitu dengan cara menghargai, tidak suka menghina sesama,
saling menasihati, mendahulukan kepentingan bersama dari pada diri sendiri
serta bertutur kata yang lembut.
LINK TERKAIT:
LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG INTERAKSI SOSIAL BAB 1
LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG INTERAKSI SOSIAL BAB 2
Post a Comment for "LAPORAN STUDI PUSTAKA TENTANG INTERAKSI SOSIAL BAB 3"